Huruf
Wahai
huruf, Bertahun kupelajari kau,
Kudekati
faedah dan artimu, Kudekati kau seban hari,
Saban aku
jaga, Kutatap dikau dengan pengharapan,
Pengharapan yang tidak jauh. Dari Hendak ingin dapat
tahu.
Tetapi
kecewa hatiku. Kupergunakan kamu
Menjadi
senjata di alam kanan, Belum juga berfaedah
Seperti
yang kuhendakan. Selalu dikau kususun rapi
Di atas
kertas pengharapan yang maha tinggi
Tetapi….
Bilalah
aku diliputi asap kemenyan sari,
Tak kuasa aku menyusun kamu Hingga susunan itu
dapat dirasakan pula oleh segenap dunia
Sebagai
yang kurasa pada waktu itu.
Alangkah
akan tinggi ucapan Terima kasih,
bilalah
kamu menjadi buku terbuka,
Bagi
manusia yang membacanya
Kalaulah
aku direndam lautan api,
Hendaklah
kamu merendam pembacamu
Bilalah
aku disedu pilu, Hendaklah kamu merana dalam hatinya.
Huruf,
huruf…….
Apalah
nian sebabnya maka kamu Belum tahu akan maksudku.,
saat
membaca rasanya menggelinding seperti judul bukunya. Buku ini memang sudah lama
diterbitkan sekitar tahun 2004, berjumlah 576 halaman tapi, ini merupakan buku
yang harus dibaca oleh mahasiswa sastra atau orang yang menyukai sastra,
siapapun ia juga harus membaca buku ini. dari halaman awal pembaca disugguhkan
dengan puisi tentang huruf, yang membuat orang-orang jatuh hati untuk membacanya.
Bapak
Pramoedya Ananta Toer menulis buku ini dengan sepenuh emosi yang begitu kuat.
Hingga pembaca bisa merasakannya lewat kata-kata dalam ceritanya. Buku ini juga
berkisah tentang sebuah kritikan tentang kehidupan baik itu pemerintahan,
sastrawan, juga tentang bahasa Indonesia.
Ada kata
yang kusuka saat membaca buku ini terlihat pada halaman 313 “Penaku menggigil,
dan tinta mengotori tanganku. Berulang-ulang pesawat melampaui tinggi enamribu meter, dan tinta bocor dari
tangkinya, membocori kantong pena dari kantong pelastik hingga kini bocor –
terus membocori jari. “ begitu puitisnya kata-kata ini hingga bisa membius
orang untuk terus membaca buku ini
Aku banyak
belajar dari seorang Bapak Pramoedya Ananta Toer, meski terkadang bahasanya
sulit dimengerti, akan tetapi banyak pelajaran yang didapatkan seperti sebuah
kritikan itu tidak harus ditulis dengan gaya yang tegas dan kaku, dengan
tulisan yang santai namun serius juga dibungkus dengan cerita membuat buku
sangat menarik untuk dibaca.