Sabtu, 12 Desember 2015

The Perfect Muslimah is inspiring book

The Perfect Muslimah
perempuan yang indah akhlaknya, teduh parasnya, brilian otaknya, mantap agamanya, luas pergaulannya, dahsyat prestasinya, hebat kontribusinya, siapa yang tidak mau menjadi seperti itu, dan semua itu ada dalam buku the perfect muslimah karya Ahmad Rifa’I Rif’an. Diterbitkan pada tahun 2013 oleh PT Alex Media Komputindo, berjumlah 290 halaman.

Buku ini terasa ringan dan sederhana dalam penyampaiannya, salut rasanya ternyata dibalik karya terbaik ini adalah sosok seorang pria, yang sangat menghormati perempua, saking ia menghormati baik orang-orang yang dicintai, maupun bagi setiap perempuan ia tulis dengan butiran-butiran mutiara yang sangat memuka bagi siapa saja yang membacanya.

Buku ini memperlihatkan proses perjalanan perempuan lewat kisah, yang terkadang saat membacanya bisa tersenyum sendiri. Buku ini mengedukasi pembaca bahwa perempuan itu tidak hanya sebatas calon ibu rumah tangga yang sekedar mengurus anak dan suami, tapi hakikinya perempuan itu memiliki potensi untuk mengembangkan dirinya, ia bisa memilki peran yang ganda. Karena pengahargaan tinggi penulis pada sosok-sosok perempuan, ia berani memberi judul ini dengan kata sempurna, namun tetap pada etika penulisan kata yang sopan dan sederhana.

Ada kata memukau dari penulis yaitu pada bagian 1 halaman 1 “saya percaya, bahwa kesempurnanan seorang manusia justru terletak pada ketidaksempurnaannya. Maka, setiap rasa kagum pada seseorang. Saya selalu menyisakan  ruang dalam jiwa untuk menerima segala kekurangannya. Paling tidak sebagai obat jika kelak ada rasa kecewa”

Berikut kata-kata yang sangat menginspirasi dari seorang pria untuk para perempuan-perempuan.
“Jadilah muslimah super. Muslimah yang punya impian dan cita-cita dahsyat. Jangan pernah takut menarget hal muluk. Karena pertolongan Allah pasti akan hadir bagi hamba-Nya yang punya niat baik untuk maju dan sukses di masa depan” Halaman 15.

“Bagi para pembelajar sejati, seteguk ilmu yang diminum, akan melahirkan dahaga atas ilmu yang baru lagi. Keingintahuan mereka terhadap ilmu tak pernah terpuaskan. Inilah dahaga paling indah, yakni dahaga terhadap ilmu pengetahuan” halaman 19

“Ilmu dan seni tanpa agama, jadinya tabu. Agama dan seni tanpa ilmu, jadinya ragu. Agama dan ilmu tanpa seni jadinya kaku” halaman 23

“Di dalam mengarungi kehidupan banyak ombak dan mungkin badai yang akan dihadapi, tanpa itulah seni kehidupan. Teruslah kembangkan layar dan nikmati perjalanan kita hingga sampai ketujuan. Bekerja dengan sungguh-sungguh. Berdoa dengan sungguh-sungguh” halaman 37

Jika terpaksa harus membenci sebuah kata, maka bencilah kata rata-rata. Benci jadi orang yang rata-rata rezekinya, prestasinya rata-rata, nilainya rata-rata, kontribusinya rata-rata, tampangnya rata-rata, jabatannya rata-rata, gajinya rata-rata, amalnya rata-rata, perjuangannya rata-rata. Padahal karunia Tuhan pada manusia adalah sesempurna-sempurnannya. Harusnya prestasinya juga melejit, rezekinya melangit, kala gagal segera bangkit, sekali hidup harusnya rezekinya hebat” halaman 43

“Mereka mampu menangani gejolak jiwa dengan menyirami benih impian yang ada. masalah boleh datang, tetapi cita-cita jangan sampai goyang. Ujian boleh hadir, tapi impian jangan sampai mati”
“Orang biasa tetapi melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Itu yang lebih kita butuhkan dibandingkan orang yang kelihatannya besar. Tetapi hanya mampu melakukan pekerjaan yang remeh. Kehidupan the perfect muslimah bukan untuk dikagumi. Tapi untuk diteladani. Bukan untuk disanjung-sanjung, tapi untuk dihikamati, bukan untuk dipuji-puji. Tapi untuk dijadikan pedoman untuk menggapai kualitas pribadi yang makin berkembang dari waktu ke waktu”

Sebenarnya ingin kutulis tiap bait-bait kata yang ada dibuku ini, tapi waktu tak akan pernah cukup. Buku ini patut diapresiasi, untuk menjadi seorang muslimah kita harus memiliki sifat visoner, yang tak mudah terkena benturan apa pun, dan selalu membentengi diri dengan segenap iman. Memang proses kehidupan yang akan memperlihatkan siapa kita sebenarnya, maka dari itu untuk menjalaninya butuh yang namanya kekuatan, bukan seperti kekuatan wonder women tetapi, kekuatan percaya diri. Dari sifat itu semua partikel kekuatan itu akan menjadi satu dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Percayalah sobat, ini juga berlaku bagi kaum pria…………………..