Kepakan
Sayap Muslimah Kaffah
Muslimah Kaffah, Laksana malaikat
bersayap indah, mengepakan sayap kanannya dengan iman dan kepakan sayap kiri
dengan taqwa, ketika sayap-sayap itu istiqamah maka akan mengantarkan setiap
insan pada jalan cahaya menuju surga-Nya. Semua itu dihitung dari berapa banyak
pahala yang telah dikumpulkan. Untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala maka dibutuhkan
sebuah formula, di antaranya ialah:
Antara
Muslimah dan Kaffah
Muslimah adalah sebuah panggilan bagi seorang
perempuan Islam, sedangkan kaffah memiliki pengertian menyeluruh. maka antara
muslimah dan kaffah merupakan dua
unsur yang harus disatukan kemudian membentuk makna, bahwa seorang harus
menjadi seorang muslimah secara keseluruhan baik itu sikap dan sifatnya, ibadah,
sesuai dengan ketentuan Islam yang kan berdampak baik pada kehidupan dunia dan akhirat.
Al-Quran menjelaskan juga pada manusia
untuk mengislamkan dirinya secara kaffah seperti dalam surah al-Baqarah ayat
208 yang berbunyi:
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$2 wur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ
Artinya: wahai orang yang beriman!
Masuklah dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah setan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu.
Sifat dan sikap muslimah yang kaffah tercermin
dalam keseharian, contoh kecilnya saja tersenyum saat bertemu dengan siapa pun
itu, selalu berpikiran positif, juga tidak menyImpan penyakit hai seperti iri
dengki, hasad, hasud, dkk. Jika ingin menjadi muslimah kaffah, tapi masih
setengah-setengah, maka niat itu akan luntur bersama dosa yang diperbuat
Ibadah seorang muslimah kaffah,
menjalankan syariatnya dengan sepenuh hati, contoh kecilnya lagi seperti shalat
tepat waktu, raganya tidak selalu dibasahai wudhu. Ibadah-ibadah yang wajib
maupun yang sunnah, dijalankan maka muslimah sudah menjalani proses menuju
kaffahnya, dan mengepakan sayap kanannya dengan iman untuk menuju surga-Nya.
Hijrah
Sesegera Mungkin
Ingin masuk surga? Makanya cepat-cepat
pindah dari masa jahiliyah menuju masa yang tenang dan teduh akhlaknya. Memang
manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Allah akan selalu membuka pintu
maaf bagi hambanya yang mau bertobat. Lalu bagaimana dengan waktu untuk
berhijrah itu? maka jawabannya sederhana sekarang.
jika sudah memiliki niat kenapa harus ditunda?
Karena akan ada beribu-ribu setan yang akan berusaha menghasut sampai kita
membatalkan niat. Memang saat hijrah kita tidak langsung sepenuhnya berubah kaffah, tapi butuh proses
untuk mencapai hijrah yang hakiki itu.
Bagi muslimah, yang merasa udah PMS,
memang sebuah keharusan untuk menutupi auratnya dari mulai ujung kepala hingga
ujung kaki. Sepertinya setiap muslimah sudah tahu akan kewajiban hal itu, tapi
hanya sebagian muslimah saja yang peka, hingga muncullah fenomena seorang
perempuan mengaku Islam tapi tidak memakai hijab. Banyak tulisan yang
mencantumkan ayat ini sebagi pondasi untuk berhijab, sekali lagi maka
renungkanlah.
$pkr'¯»t ÓÉ<¨Z9$# @è% y7Å_ºurøX{ y7Ï?$uZt/ur Ïä!$|¡ÎSur tûüÏZÏB÷sßJø9$# úüÏRôã £`Íkön=tã `ÏB £`ÎgÎ6Î6»n=y_ 4 y7Ï9ºs #oT÷r& br& z`øùt÷èã xsù tûøïs÷sã 3 c%x.ur ª!$# #Yqàÿxî $VJÏm§ ÇÎÒÈ
Wahai nabi! Katakanlah kepada
isteri-isteri, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “hendaklah
menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka
lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak mudah diganggu, dan Allah maha
penyayang dan maha pengampun.
Berbagai alasan menjadi keputusannya
untuk tidak menjalankan syariat.Alasan-alasan tersebut seperti takut
kecantikannya tidak terlihat, belum siap, mau menjilbabi hati dulu baru raga,
ada lagi karena alasan profesi, dan dilarang suami. Semua itu basi. Sebagai
muslimah yang pernah mengenyam pendidikan pasti tahu, Islam juga memiliki
alasan kenapa memerintahkan kita untuk berhijab, diantaranya yang mengatakan
bahwa hijab akan menutupi kecantikan, justru kebalikannya hijab berfungsi
sebagai pelindung kecantikan bagi diri
agar tidak cacat sedikitpun baik fisik maupun mentalnya, baik itu dari
fitnah-fitnah, juga dari kejahatan yang siap mengintai di manapun berada,
rata-rata perempuan yang mengalami kejahatan apalagi kejahatan fisik adalah
mereka yang tidak menutup auratnya.
Kemudian belum siap, Islam sudah
mewanti-wanti para muslimah untuk berhijab setelah akhir baligh bukankah itu
menjadi alasan kuatnya, jika kita mengatakan belum siap karena masih banyak hal
yang harus diubah dalam diri yang dilakukan, itu salah karena dengan mengenakan
hijab ia akan menjadi kontrol diri untuk tidak melakukan kejahatan. Terkadang
saat mengenakan hijab rasa malu untuk berbuat kejahatan itu ada, hingga ia
memang sebagai pengontrol diri. Alasan profesi, itu bukanlah hal yang perlu
menjadi dasar kuat untuk menutup hati pada hijab, percayalah Allah telah
mengatur setiap rezeki kepada umatnya, ada banyak profesi lain yang bisa kita
pilih untuk menuju ridha-Nya.
Istiqamah
Harga Mati
Bagi yang sudah memakai hijab, perlulah
istiqamah walau seperti apa pun badai menghantam. Dengan hijablah muslimah akan
menuju kaffahnya iman dan taqwa. Jangan jadi muslimah yang setengah-setengah,
jika kita berKTP Islam, maka seluruh kehidupan yang dijalani harus sesuai
syariat. Semakin diri berbuat baik maka selama itulah pahala itu akan terus
mengalir.
Memang saat kita berkomitmen untuk
berhijrah badai yang menghantam begitu kuat, apa lagi di tengah kehidupan era
modernitas saat ini, menuntut manusianya untuk mengikuti gaya hidup yang
terkadang bertentangan dengan Islam, tapi sebagai muslimah yang cerdas haruslah
menanamkan istiqamah di setiap gerak denyut nadi, dan berpegang pada sayap
kanan dengan iman dan sayap kiri dengan taqwa, agar tidak jatuh terhempas di
tempat yang salah, dan sayap itu akan membawa ke tempat yang benar.