Impian
Semanis Teh Hangat
Assalamualaikum, Annyeong,
Gutten Tag…………….
Lama rasanya tak menulis
tentang keindahan-keindahan yang ada di muka bumi ini. tangan ini hampir kaku,
hingga pikiran pun terus berpikir untuk menulis apa, so akhirnya aku pun menemukan inspirasi malam ini pada secangkir teh
hangat yang akan menemaniku menulis. Selasa, 1 Desember 2015, pukul 08. 10
menjadi saksi sejarah bahwa Teh akan melukiskan impian-impianku
Saat seduhan teh selesai, bau
serta hangatnya seperti sebuah aromaterapi, dan mengundang untuk meminumnya. Tegukan
pertama adalah pembuka bagi setiap keinginan yang ingin kusematkan dalam
tulisan ini. Kalau boleh jujur, aku merasa saat menulis tulisan ini serasa
berada di antara ruang yang terbuka yang hanya berhiaskan tiang-tiang lalu
dikelilingi pohon-pohon hijau, dan aku sedang menyeruput teh hijau ala orang di
Jepang sana. Gak apa-apa deh sedikit menghayal, namanya juga
ngomongin tentang impian, dan itu bagian dari impianku juga, hehehe.
Baiklah, kembali lagi ke
impian semanis teh hangat. Teh itu menyimpan seribu filosofi di dalamnya,
pertama, saat dilihat, warnanya seperti senja, dan ketika mengaduknya serasa
sebuah lembayung tengah berputar-putar yang kemudian mengeluarkan bau basa yang
hangat, setelah itu memberikan keharuman hingga memberikan rileksasi, maka pada
saat meminumnya penuh penghayatan hingga mata pun terpejam-pejam karena
panasnya, hihihi.
Akhir-akhir ini aku merasa
kehidupan yang aku jalani terlalu sulit utuk kutemukan solusinya. Maka dengan menulislah semua rasa itu tumpah,
dan bisa mengurangi gelombang-gelombang kegelisahan yang akan siap mengaktifkan
sinyal stress pada diri ini. Impian mampu membuatku tersenyum dan membayangkan
keindahan-keindahanya jika ia benar-benar berwujud dalam kehidupanku kelak.
Ya Allah, aku terkadang
terharu melihat impianku yang begitu besar, dua dekade (20 tahun) telah aku
lalui dalam hidup ini. Impianku begitu hangatnya semanis the hangat yang sedang
aku seruput pelan-pelan ini. Tunggu sebentar, seruput tehnya dulu ya………………………
Setelah aku seruput teh yang
tidak terlalu hangat, aku merasakan begitu larut dalam impian yang semanis the ini,
betapa tidaknya rasanya sudah lama tidak menyeruput te h hangat lagi. Dalam
secangkir teh ini aku percaya Allah tumpahkan kekuatan untuku menjalani
kehidupan ini dengan penuh keikhlasan. Impian termanisku adalah bisa berkarya
dan bisa bermanfaat bagi orang lain, dan itu belum bisa aku wujudkan dalam
waktu terdekat ini. Tapi aku percaya bahwa untuk mewujudkannya menjadi nyata
perlu sebuah proses, dan juga pengorban, serta kesabaran di dalamnya, seperti
sebuah teh tadi, ia akan terasa senasinya saat diseruput hangat-hangat.
Impian paling membuatku melting adalah keliling dunia, karena
aku ingin melihat keajaiban-keajaiban yang Allah ciptakan di dunia ini,
mempelajari budaya yang berbeda dari setiap tempat yang aku kunjungi, jujur
saja saat aku membaca buku perjalanan rasanya separuh jiwaku terasa ada di sana,
apalagi jika aku diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di sana, itu akan
terasa manis, semanis teh hangat.
Aku percaya bahwa impian
itu akan terwujud di masa depan, ini hanyalah masalah waktu saja. abaikan hal-hal yang akan melemahkan.
Tiba saatnya tegukan
terakhir dari impian semanis teh hangat, dan sebelum itu berlalu, akan ada beberapa
patah kata. Terkadang Allah menghibur
kita lewat apa yang ada di depan mata kita, dan itu mengajarkan bahwa sesulit
apapun keadaan kita Allah selipkan rasa tenang untuk menghadapinya. Dan akhir
kata efharisto
poli (terima kasih (Yunani))