Selasa, 06 September 2016

EDISI KKL DESA KUBU



REMEMBER KKL DESA KUBU

Sebenarnya tulisan ini di tulis saat berada di desa kubu, untuk film documenter, karena sayang untuk disimpan lebih baik dipublikasikan saja. setidaknya untuk mengenang masa-masa KKL dan ini mengobati rasa kangenku untuk ngeblog.  Lanjut baca ya Guys

Pengabdian belandaskan dasadharma perguruan tinggi yang ketiga  yaitu pengabdian pada masyarakat” melahirkan laskar sang pengabdi yang siap mendongkrak perubahan dengan berbagai kisah aksi dan reaksi.

kamis, 21 juli 2016. Tepatnya pukul 07.00, bis melaju meninggalkan kampus IAIN Pontianak. Hiruk pikuk suasana perkotaan mulai tergantikan dengan ilalang dan pohon-pohon yang menjulang tinggi, suasana perkampungan. Perjalanan pun terhenti di pelabuhan rassau, terlihatlah jejeran motor kelotok  yang akan mengantarkan kami ke tempat tujuan. Setelah begitu lama menunggu giliran akhirnya kami pun masuk ke dalam tempat tersebut, terlihatlah keramaian para sang pengabdi yang sedang memposisikan dirinya. Mesin motor kelotok pun dipanaskan dan siap untuk berlayar bersama aliran sungai kapuas.

Pukul 15.00 kami pun sampai di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, tepat di steher depan rumah pak Camat, yang berdindingkan semen bercorak kuning. Meski  cuaca mendung tak menyurutkan semangat untuk memindahkan barang ke posko. Oh ya tidak hanya kelompok 31 yang menenpati rumah dinas pak camat ini, ada kelompok 30 juga yang sama-sama mengabdi di wilayah ini. di sinilah tempat kami mengatur segala macam aktivitas selama masa Mengabdi pada masyarakat.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang, oleh sebab itu mari kita kenalan dengan satu persatu anggota kelompok 31, yang menjadi pelopor dan pendongkrak kemajuan ibu pertiwi kamilah laskar sang pengabdi

Muhahammad Arif Zahidi, dari jurusan Ekonomi Islam, menjabat sebagai ketua kelompok. Di balik Sosoknya yang berkacamata ia memiliki sifat supel dan tidak kaku membuat siapa saja mudah berbicara lepas dengannya, juga tidak memilki aturan yang terlalu mengikat, hingga dirinya terlihat santai.





Polantika Chandra, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, menjabat sebagai sekretaris kelompok.   Perempuan yang biasa di panggil Kak Pol ini memiliki suara yang serak-serak dan ia adalah seorang pembicara dan pandai berorasi, ada misi dibalik senyumannya yaitu menjadi teladan bagi para muslimah.




Sufatmi, Jurusan Perbankan Syariah, menjabat sebagai bendahara kelompok,
jabatan tersebut sangat cocok dengannya karena sudah berumah tangga, dan di kelompok ini ia seperti seorang ibu bagi kami, mengatur segala keperluan dapur, satu hal yang melekat dalam diri kak fatmi ini, ia merupakan seseorang yang mencintai kerapian, saking rapinya apa saja yang terlihat berantakan langsung ia rapikan, orangnya juga tidak bisa tinggal diam selalu saja ada aktivitas yang ia lakukan. Salut untuk kak fatmi.

Eriadi, Jurusan Pendidikan Agama Islam. Menjabat sebagai humas (hubungan masyarakat),  ketika berbicara selalu merendahkan suara terkadang juga dibumbui dengan humor, jika disimpulkan bahwa eriadi ini adalah orang SERSAN serius tapi santai, juga humoris.









Mirna Wati, Jurusan Pendidikan Agama Islam, menjabat sebagai humas. Mirna adalah makhluk terunik di kelompok 31 karena  gaya bicaranya yang nyeletuk cukup membuat orang yang mendenagarnya tertawa, dan sikapnya yang tomboy  juga suaranya yang paling nyaring dan keceriaan spesies jenis ini haruslah dilestarikan.

Ria Qamaria, Jurusan Perbankan Syariah, menjabat sebagai seksi kebersihan, perempuan yang tinggi di antara angota kaum hawanya  dan berparas ayu ini, awalnya orang mengira ia adalah orang yang pendiam tidak lama baginya untuk bersuara dan ia orang yang sangat aktif apalagi dalam mengisi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti mengajar SD dan TPA, walaupun tidak ada besic mengajar, namun ia seorang yang pembelajar dan bisa mengajarkan pada banyak orang.

Romiyansyah,  Jurusan Pendidikan Agama Islam, menjabat sebagai seksi kebersihan. Biasa disapa dengan romi ini memiliki keluguan sehingga ia sering menjadi objek keisengan para anggota kelompok. Walaupun begitu romi tidak mengambil pusing dan tidak banyak bicara.







Jumaidi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, menjabat sebagai seksi dokumentasi.  Ia adalah orang yang sering membawa kamera di setiap kesempatan. Bukan karena ia seksi dokumentasi tapi memang ia pandai menggambil engle gambar dan itu yang ia pelajari di bangku kuliah. Dibalik keahliannya yang suka memotret tersimpan sejuta kata yang jarang untuk ditumpahkan dan hanya dikatakan pada saat yang penting saja. Itulah dia pria kalem, tapi pandai dalam berargumentasi sesuai SIKON (situasi dan kondisi).



Tiko, Jurusan Perbankan Syariah, menjabat sebagai seksi keamanan, jiika dilihat dari parasnya ia termasuk orang yang pendiam, tapi bagi yang belum mengenalnya, setelah mengenalnya ia adalah orang yang banyak bicara dan mudah bergaul dengan siapa saja.
Monalisa, jurusan pendidikan agama islam, anggota kelompok 31 ini memiliki tahi lalat yang membuatnya manis semanis hatinya. Penyabar hal itu terlihat ketika yang lainnya menjadikan ia objek candaan, ia pun membuat suasana menjadi semakin heboh dan lucu jadinya.

Anita, jurusan pendidikan agama islam, ia adalah sosok yang tegas dan bersuara lantang. Ia merupakan Perempuan hitam manis yang suka tidur, coba lihat di handphonenya semuanya dari mulai wallpaper hingga gallery pasti ada foto pose tidur. Bukan tanpa alasan hal itu terjadi padanya, sosoknya yang pekerja keras dan terkadang tidur 4 jam dalam sehari, dan itulah yang menjadi alasannya, jadi di mana ada kesempatan disitulah mata terkatup.

Saridawati, jurusan manajemen dakwah,  dalam sosoknya yang pendiam dan tak banyak bicara, namun ia adalah seorang yang selalu siap menjadi pendengar dan menampung curhatan dari teman-temannya, dan yang paling tidak menyukai deskriminasi dan penindasan.






Fatimah, jurusan pendidikan agama islam, ibu dengan satu anak ini, meski memiliki  seorang putri yang cantik jelita berumur 5 bulan, sifatnya yang manja masih saja ia perlihatkan pada teman-temannya, walapun begitu ia adalah sosok istri idaman kenapa? Karena  setiap kegiatan bersih-bersih dan juga memasak selalu saja ikut berpartisipasi.

Itulah kami, laskar sang  pengabdi. Selama beberapa minggu berada di kecamatan kubu, berbagai aktifitas telah kami ikuti.

Terima kasih Desa Kubu, Kecamtan Kubu, Kabupaten Kubu Raya yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengabdi di tempat ini,

Terima kasih juga kepada pak rustam selaku camat kecamatan kubu yang membuka lebar rumah dinasnya untuk persinggahan sementara kami
Sekali lagi terima kasih masyarakat Kubu dan segala nikmat yang telah kami dapatkan selama berada di sni, pesona senja yang cukup menyita perhatian juga keramah tamahan orang-orangnya membuat kami tidak akan pernah melupakan pengalaman dan tempat ini seumur hidup...................