REMEMBER KKL
DESA KUBU
Sebenarnya tulisan ini
di tulis saat berada di desa kubu, untuk film documenter, karena sayang untuk
disimpan lebih baik dipublikasikan saja. setidaknya untuk mengenang masa-masa
KKL dan ini mengobati rasa kangenku untuk ngeblog. Lanjut baca ya Guys
Pengabdian
belandaskan dasadharma perguruan tinggi yang ketiga yaitu pengabdian pada masyarakat” melahirkan
laskar sang pengabdi yang siap mendongkrak perubahan dengan berbagai kisah aksi
dan reaksi.
kamis,
21 juli 2016. Tepatnya pukul 07.00, bis melaju meninggalkan kampus IAIN
Pontianak. Hiruk pikuk suasana perkotaan mulai tergantikan dengan ilalang dan
pohon-pohon yang menjulang tinggi, suasana
perkampungan. Perjalanan pun terhenti di pelabuhan rassau, terlihatlah jejeran
motor kelotok yang akan mengantarkan
kami ke tempat tujuan. Setelah begitu lama menunggu giliran akhirnya kami pun
masuk ke dalam tempat tersebut, terlihatlah keramaian para sang pengabdi yang
sedang memposisikan dirinya. Mesin motor kelotok pun dipanaskan dan siap untuk
berlayar bersama aliran sungai kapuas.
Pukul
15.00 kami pun sampai di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, tepat di steher
depan rumah pak Camat, yang berdindingkan semen bercorak kuning. Meski cuaca mendung tak menyurutkan semangat untuk
memindahkan barang ke posko. Oh ya tidak hanya kelompok 31 yang menenpati rumah
dinas pak camat ini, ada kelompok 30 juga yang sama-sama mengabdi di wilayah
ini. di sinilah tempat kami mengatur segala macam aktivitas selama masa
Mengabdi pada masyarakat.
Ada
pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang, oleh sebab itu mari
kita kenalan dengan satu persatu anggota kelompok 31, yang menjadi pelopor dan
pendongkrak kemajuan ibu pertiwi kamilah laskar sang pengabdi
Muhahammad
Arif Zahidi, dari jurusan Ekonomi Islam, menjabat sebagai ketua kelompok. Di
balik Sosoknya yang berkacamata ia memiliki sifat supel dan tidak kaku membuat
siapa saja mudah berbicara lepas dengannya, juga tidak memilki aturan yang
terlalu mengikat, hingga dirinya terlihat santai.
Polantika
Chandra, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, menjabat sebagai sekretaris kelompok. Perempuan
yang biasa di panggil Kak Pol ini memiliki suara yang serak-serak dan ia adalah
seorang pembicara dan pandai berorasi, ada misi dibalik senyumannya yaitu
menjadi teladan bagi para muslimah.
Sufatmi,
Jurusan Perbankan Syariah, menjabat sebagai bendahara kelompok,
jabatan
tersebut sangat cocok dengannya karena sudah berumah tangga,
dan di kelompok ini ia seperti seorang ibu bagi kami, mengatur segala keperluan
dapur, satu hal yang melekat dalam diri kak fatmi ini, ia merupakan seseorang yang mencintai kerapian, saking
rapinya apa saja yang terlihat berantakan langsung ia rapikan, orangnya juga
tidak bisa tinggal diam selalu saja ada aktivitas yang ia lakukan. Salut untuk
kak fatmi.
Eriadi,
Jurusan Pendidikan Agama Islam. Menjabat sebagai humas (hubungan masyarakat), ketika berbicara selalu merendahkan suara
terkadang juga dibumbui dengan humor, jika disimpulkan bahwa eriadi ini adalah
orang SERSAN serius tapi santai, juga humoris.
Mirna
Wati, Jurusan Pendidikan Agama Islam, menjabat sebagai humas. Mirna adalah
makhluk terunik di kelompok 31 karena
gaya bicaranya yang nyeletuk cukup membuat orang yang mendenagarnya
tertawa, dan sikapnya yang tomboy juga suaranya
yang paling nyaring dan keceriaan spesies jenis ini haruslah dilestarikan.
Ria Qamaria,
Jurusan Perbankan Syariah, menjabat sebagai seksi kebersihan, perempuan yang
tinggi di antara angota kaum hawanya dan
berparas ayu ini, awalnya orang mengira ia adalah orang yang pendiam tidak lama
baginya untuk bersuara dan ia orang yang sangat aktif apalagi dalam mengisi kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan seperti mengajar SD dan TPA, walaupun tidak ada besic mengajar,
namun ia seorang yang pembelajar dan bisa mengajarkan pada banyak orang.

Jumaidi,
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, menjabat sebagai seksi dokumentasi. Ia adalah orang yang sering membawa kamera di
setiap kesempatan. Bukan karena ia seksi dokumentasi tapi memang ia pandai
menggambil engle gambar dan itu yang ia pelajari di bangku kuliah. Dibalik
keahliannya yang suka memotret tersimpan sejuta kata yang jarang untuk
ditumpahkan dan hanya dikatakan pada saat yang penting saja. Itulah dia pria
kalem, tapi pandai dalam berargumentasi sesuai SIKON (situasi dan kondisi).

Monalisa,
jurusan pendidikan agama islam, anggota kelompok 31 ini memiliki tahi lalat
yang membuatnya manis semanis hatinya. Penyabar hal itu terlihat ketika yang
lainnya menjadikan ia objek candaan, ia pun membuat suasana menjadi semakin
heboh dan lucu jadinya.
Anita,
jurusan pendidikan agama islam, ia adalah sosok yang tegas dan bersuara
lantang. Ia merupakan Perempuan hitam manis yang suka tidur, coba lihat di
handphonenya semuanya dari mulai wallpaper hingga gallery pasti ada foto pose
tidur. Bukan tanpa alasan hal itu terjadi padanya, sosoknya yang pekerja keras
dan terkadang tidur 4 jam dalam sehari, dan itulah yang menjadi alasannya, jadi
di mana ada kesempatan disitulah mata terkatup.
Saridawati,
jurusan manajemen dakwah, dalam sosoknya
yang pendiam dan tak banyak bicara, namun ia adalah seorang yang selalu siap
menjadi pendengar dan menampung curhatan dari teman-temannya, dan yang paling
tidak menyukai deskriminasi dan penindasan.
Fatimah,
jurusan pendidikan agama islam, ibu dengan satu anak ini, meski memiliki seorang putri yang cantik jelita berumur 5
bulan, sifatnya yang manja masih saja ia perlihatkan pada teman-temannya, walapun
begitu ia adalah sosok istri idaman kenapa? Karena setiap kegiatan bersih-bersih dan juga
memasak selalu saja ikut berpartisipasi.
Itulah
kami, laskar sang pengabdi. Selama
beberapa minggu berada di kecamatan kubu, berbagai aktifitas telah kami ikuti.
Terima
kasih Desa Kubu, Kecamtan Kubu, Kabupaten Kubu Raya yang telah memberikan kami
kesempatan untuk mengabdi di tempat ini,
Terima
kasih juga kepada pak rustam selaku camat kecamatan kubu yang membuka lebar
rumah dinasnya untuk persinggahan sementara kami
Sekali
lagi terima kasih masyarakat Kubu dan segala nikmat yang telah kami dapatkan
selama berada di sni, pesona senja yang cukup menyita perhatian juga keramah
tamahan orang-orangnya membuat kami tidak akan pernah melupakan pengalaman dan
tempat ini seumur hidup...................