Kasih
Berbalut Rindu
Tali kasih yang tak akan pernah putus
sepanjang masa adalah keluarga, tanpa mereka kita tak akan pernah menjadi apa-apa. Di saat
kita berada jauh dari mereka, barulah menyadari bahwa rindu itu selalu
beremayam dalam hati. suasana rindu itu, memang bisa diobati dengan menelepon
tapi kurasa itu tak cukup. Tak ada penawar yang mampu menolak rindu selain
menggambarkan orang terkasih. umak, apak,
adek, neng rinuk kitak.
Umak
Umak adalah sesosok makhluk paling indah
yang bisa berubah-rubah tergantung suasana hatinya. Kesederhanaan yang selalu
beliau ajarkan, membuatku semakin rindu dan ingin memeluknya, mendengar
suaranya lewat telepon saja membuat rasa ini seperti sangat-sangat
merindukannya. Aku benar-benar merasakan kasih sayang dari umak adalah saat aku
berada jauh darinya. Walaupun dulu ketika masih sekolah umak tak pernah absen
mengomeliku, karena sering terlambat bangun pagi, kemudian juga mengomeliku
karena suka menonton drama korea. Setelah berada jauh darinya barulah
benar-benar merasakan hidup mandiri. Selain rindu omelan umak, aku juga rindu
dengan masakan umak, aroma ayam kecap dan rebung asam pedas yang membuat melting. Neng tahu umak pasti berat
melepas neng pergi jauh, kegagalan yang dialami memang umak kurang merestui
eneng kuliah di luar Kalimantan. Tapi eneng akan buktikan pilihan neng kuliah
dan merantau adalah untuk menjadi anak yang bisa membahagiakan orang tua.
Apak
Apak adalah lelaki terhebat di seluruh
jagad raya ini. Apak kurindu belaian tanganmu di atas kepalaku dan saat engkau
sering memencet hidungku. Kurindu saat apak selalu ada di saat raga ini selalu
merasa gelisah dan juga mendekati kata putus asa, bahunya selalu siap menopang
kepala dan membiarkan diri untuk menceritakan keluh kesah yang terjadi. Apak kurindu
senyummu yang tulus kepada siapa saja. Di saat apak menelepon dan mengatakan “Belajar
benar-benar dan jangan terlalu banyak berpikir yang macam-macam” membuatku
ingin meneteskan air mata dan apak rasanya detik ini kuingin memelukmu erat. Kutahu
betapa berat tanggung jawabmu sebagai seorang ayah, tapi aku salut denganya
yang tak pernah memperlihatkan lelah dan sedihnya kepada anak-anaknya. Kepercayaan
yang apak tanamkan padaku, insyaAllah tak akan kukecewakan. Apak adalah sosok
lelaki penyebar sedunia yang pernah kukenal. Maka izinkan anakmu ini untuk
membalas setiap keringat yang berikan untuk anakmu ini di masa depan nanti.
Adek
Adek adalah makhluk paling mungil di
keluarga kami yang berjenis kelamin perempuan. Usianya terpaut tujuh tahun
dariku. Hal yang kurindukan darinya adalah berebut remote tivi karena kami
tidak pernah akur dan satu visi saat menonton tivi, adek sukanya nonton kartun
akunya suka nonton drama korea bentrok jadinya dan tak jarang menimbulkan
korban merajuk antara aku atau dia, juga menjahili dirinya hingga menangis
adalah kesenangan ku dulu pada saat masih sekolah. Rindu juga di saat mengerjakan
PR bersama-sama, juga saat mengantarkannya di depan gerbang sekolah. Dulu kami
sempat mengira adek hidupnya tidak lama lagi, dikarenakan pada saat itu lagi
heboh-hebohnya penyakit demam berdarah. Selama berbulan-bulan adek terbaring di
rumah sakit Sanggau kondisinya sudah
pada tahap kritis. Pada saat itulah diriku merasa kehilangan sosok adek, saat
itu juga aku berjanji akan selalu menyayanginya dan tak pernah menjahilinya. Sekarang
ia sudah mulai beranjak remaja dan ia selalu menanti kedatanganku di rumah. Adek
tunggu ya, neng akan pulang dan menceritakan buanyaaak hal