Selasa, 05 Januari 2016

NIKMAT MALAM


Nikmat Malam

Banyak orang yang menghabiskan malam dengan caranya sendiri, termasuk aku. Walau hidup susah, terasa berat, dengan wajah lesu, tapi ada suatu hal yang istimewa yang patut disyukuri untuk menutup malam yang terasa indah nan syahdu ini, yaitu rasa nikmat.

Yah, malam tak pernah membuat manusia merasakan susah, sedih, dan sesak, namun terkadang karena keadaan membuat kita menyalahkan nikmat malam yang dianugerahkan Allah, padahal ia menyimpan sejuta keindahan di balik kegelapannya ada gemintang yang bertaburan, dan adanya bulan yang bundar namun terkadang juga sabit.

Meskinya kita harus bersyukur, karena diberikan kesempatan merasakan nikmat malam yang syahdu ini. karena banyak orang tidak seberuntung kita, meski  ada keterbatasan tapi mereka tetap bersyukur seperti pengamen di lampu merah yang kulihat 5 Januari 2015, Selasa, puku 08.00 mereka masih bisa tertawa bersama rekan-rekannya, juga seorang ibu yang paruh baya yang menengadah tangannya dan memberikan senyuman walaupun kakinya terlihat cacat.

Salah satu cara terbaik mensyukuri hidup adalah dengan menghargai setiap malam yang Allah anugerahkan pada diri. Pada malam yang kian menggelapkan dirinya, dan mulai terlelap tidur, akan kubisikan sedikit pengharapan tuk esok hari agar tetap seperti malam ini merasakan dengan nafas yang terasa lapang dan menghirup udara yang segar.


Semoga malam-malam berikutnya, rasa syukur itu selalu menggema di dalam sanubari, dan menjalar hingga ke seluruh raga, bersama hangatnya mentari pagi yang menari-nari di bundaran sinarnya. Pada sinar bulan yang kian meredupakan langit di malam hari, kupasrahkan hatiku tuk berlabuh pada bantal yang terasa seempuk awan putih dan menghempaskan tubuh di atas bulan sabit yang terlihat begitu indah, bersama nikmat malam yang terus melintasi hati layaknya hujan meteor yang selalu melintasi langit malam.