Kau
banyak menginspirasiku, teman
Kali ini aku akan
menceritakan, sebuah inspirasi dari seorang teman yang bernama nurhaliza na, yang
biasa dipangil Nur, Liza, Iza, dan Ja. Tapi aku memanggilnya dengan nama Ja. kelahiran
Balai Karangan, 21 juli 1996, merupakan
anak ke-2 dari 4 bersaudara. Aku sudah mengenalnya sejak duduk di bangku
smp. Saat duduk di kelas VII kami hanya
sekedar bertegur sapa biasa saja. Tapi, kami dipertemukan di kelas VIII A,
sejak saat itu aku mulai berteman dengannya.
Sejak SMP aku memang
sudah kagum dengan kejeniusannya. Sosoknya yang kalam, tidak memperlihatkan
bahwa ia adalah seorang yang sangat pintar. Namun kepintarannya itu sempat
dimanfaatkan oleh orang yang bisa dibilang sangat dekat dengannya. Saat SMP ia
hanya bisa meraih juara 2, dan ia selalu bercerita tentang someone specialnya, tapi ia kembali memukau lewat ujian nasional
yang merupakan nilai tertinggi kedua.
Aku baru benar-benar mengenalnya
pada saat SMA, dikarenakan kami duduk sebangku sejak di kelas X A. Aku banyak
belajar tentang kehidupan darinya. Belajar untuk hidup hemat dan sederhana,
yang dulunya aku begitu boros hingga sekarang masih aku aplikasikan dalam
prinsip hidupku. Karena kau juga teman aku berusaha menjadi orang yang
mempertahankan kejujuran apalagi saat ujian semester, pengalaman pernah
dikhianati orang terdekat yang memanfaatkanmu, mungkin memberimu pelajaran,
dibalik semua itu ada hikmah yang didapakan yaitu sebuah pendewasaan.
Meski umurmu yang masih muda, tapi pendewasaan
selalu diperlihatkan disetiap gerak-gerik langkah hidup yang kau jalani. Aku terkesima
saat kau bercerita padaku bahwa pernah bekerja di PT Sawit sebagai buruh
pemotong rumput, merasakan berdiri di
antara mereka di atas truck
pengangkut pekerja sawit, juga merasakan keringat menjadi seorang buruh
tidaklah mudah, kau belajar memperoleh uang dengan hasil keringat sendiri, kau
juga pernah mengikuti orang membuat kue lebaran, hampir di setiap bulan puasa
saat SMA ia mengikuti mereka, tidak hanya uang yang didapatkan melainkan juga
belajar pembuatan kuenya juga diberikan kue lebarannya.
Namun, aku salut
dengannya urusan pribadi tidak pernah mempengaruhi
kefokusan sekolahnya. Ia adalah sosok yang memilki tingkat kefokusan yang
tinggi, itu terbukti saat ulangan semester 1 di kelas X pada saat itu ia bisa
dibilang sedang sakit demam, tapi hasil ulangannya begitu menghebohkan satu
sekolahan, ia mendapatkan nilai yang sangat sempurna yaitu 100, hingga itu yang
menjadi tolak ukur orang tua banyak menyekolahkan anaknya ke SMA kami, bahkan
orang-orang di dalam sekolah hingga di luar sekolah mengetahui hal tersebut. Aku
pun tak pernah menyangka bahwa kekuatan kefokusan bisa mengalahkan keterbatasan
yang kita milki.
Kehebohan itu membawanya
menuju peringkat juara umum di sekolah, dan kami membuktikan bahwa apa yang
mereka katakan bahwa IPS 3 adalah kelas buangan itu tidak benar, kami
membuktikan lewat prestasi yaitu melalui juara umum oleh Nurhaliza dari kelas X
hingga kelas XII,
Aku juga belajar tentang
sebuah keikhlasan, saat kita merasa ditindas sebuah ketidakadilan. Hal itu menyangkut
tentang kepantasan, saat itu ada ada sebuah olimpiade sains atau lebih dikenal
OSN, memang pada awalnya namanya dipanggil karena yang akan mengikuti kegiatan
tersebut satu pelajaran dua orang, namun karena ada perubahan teknis hal
tersebut diubah dan oleh guru pun ia tidak dipilih untuk mengikuti kegiatan
tersebut dan ia lebih memilih peserta yang satunya, menurutku itu sangatlah
tidak adil, prestasi juara umum sudah jelas ia dapatkan, kurang apa lagi untuk
membuktikan sebuah kepantasan, tapi ia tidak pernah protes. Pada saat itu juga
aku yang awalnya menjadi peserta pun akhirnya memutuskan untuk mundur dari
olimpiade tersebut, karena aku tidak suka sebuah ketidakadilan, dan belajar
untuk mengikhlaskan dan percaya akan ada yang terbaik di masa depan.
Tahukah teman, kau banyak menginspirasiku, bahkaan kau
merupakan gerbang awal aku mengenal dunia tulis menulis. Kata penulis aku kenal
dari mulut mu. Dulu aku mengira menjadi seorang penulis itu karena tulisan
tangannya bagus, namun seteleh proses yang begitu panjang akhirnya aku tahu
bahwa hakikat dari sebuah arti menulis itu, memilki makna yang begitu besar
untukku sekarang. Teman tahukah engkau saat engkau menggoreskan pena dengan
tintatnya yang menari-nari di atas kertas kosong mengukir bahwa kau ingin
menjadi penulis, hal itu membuatku merasa anah, dan itu merupakan cit-cita yang
konyol, tapi pikiran itu sekarang berbalik, bahwa seorang penulis itu adalah
sebuah panggilan jiwa, yang tidak hanya menulis di kertas tetapi menulis yang
menyentuh hati orang-orang adalah cita-cita yang paling mulia.
Itulah awal aku mengenal
dunia tulis menulis, terima kasih teman karena telah menjadi inspirasi di
bagian hidupku. Mungkin kita tidak bisa sering bertemu seperti dulu lagi,
bercerita tentang banyak hal, tapi tahukah kau bahwa aku merindukan masa-masa
itu, bercerita tentang impian-impian kita juga tentang masa depan.
Walau kita berada di
dimensi yang berbeda sekarang, aku tak kan melupakanmu teman, seumur hidupku.
Aku masih ingat saat kita mengurus beasiswa, hingga berbulan-bulan tak tentu
arah mengurus surat menyuratnya, dari situ juga aku banyak belajar tentang
sebuah keyakinan. Karena itu kau dan keyakinanmu membawa ke dirimu yang
sekarang, sedangkan aku yang dengan keyakinan yang tak pasti membawaku ke
sebuah stagnan di hidupku.
Ketika Koran itu membawa
kabar berita bahagia dan juga kabar duka. Kaulah yang dipilih untuk mendapatkan
keberkahan dengan namamu tercantum diterima menjadi mahasiswa akuntansi dengan
beasiswa penuh, sedangkan debut pertamaku dikoran mendatangkan kabar duka
namaku masuk dalam kolom cadangan di kolom bahasa dan sastar Indonesia, hingga
berbulan aku terkatung-katung menunggu sebuah ketidakpastian. Semoga suatu hari
nanti nama kita akan terukir dengan prestasi memukau di Koran, amin.
Dari kegagalan yang kita
alami, ada banyak hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran. Kita harus
merelakan terhadap apa yang kita
perbuat, jika keyakinan bisa membuat semua hal menjadi nyata, maka kita butuh
hal yang bisa menginspirasi kita untuk bertahan di rasa itu, dan kurasa kau
adalah bagian dari orang yang berpengaruh dihidupku, teman. Semoga apa yang kau
inginkan menjadi kenyataan dan menjadi
orang yang bisa membanggakan orang tua, agama, dan bangsa.
Dengan menulis tentangmu,
sedikit meringankan ketegangan hidup yang akhir-akhir ini aku alami, semoga
setiap curahan hati ini akan mendatangkan semangat baru untuk kita. Mungkin kau
pernah merasakan ujian yang begitu berat dalam hidup, tapi pertahankanlah sikap
keikhlsan itu. berdamailah dengan masa lalumu yang menyakitkan, juga mereka
yang pernahmenghiantimu, percayalah semua itu hanya proses untuk membawamu pada
puncak keberhasilan. Terima kasih teman, inspirasimu hidup dalam setiap gerak
nafasmu, semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang yang
membaca tulisan ini.