Bintang
Sirius Menjelang Subuh
Layaknya
sebuah harapan yang terukir lewat senyum, hingga membuat pagi, Selasa 8
Desember 2015, di dusun Raut Kayan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau terasa
sebuah kejutan. Embun yang terasa singgah dan melebur dalam lapisan kulit
terluar yang terlihat, terasa begitu mengusik suhu tubuh, dan terjadilah “menggigil”.
Bayangkan saja, bangun di pagi buta sekitar pukul 3 pagi di daerah perbukitan
pula. Sebenarnya aku tak akan bangun jika tidak mendengar suara brisik temanku.
Sama seperti hari sebelumya, setelah bangun tidur langsung ke WC dan mandi. Itu
adalah awal kisah petualangan penelitian yang tak terlupakan
Pada
hari sebelumnya saja, terasa mandi dicampur es batu, dinginnya luar biasa.
bayangkan saja sebelum subuh berkumandang kami sudah cebar-cebur di dalam WC, karena tak tahan dengan air yang
kebangetan dinginnya itu, aku pun menyiram air ke tubuh secara perlahan, dan
walhasil setelah keluar dari WC, kulihat deretan mereka yang mengantri mandi,
seperti ngantri BLT (bantuan langsung tunai), hahaha, maafkan aku ya
teman-teman.
Kembali
lagi ke cerita awal. Pada hari kedua, aku bangun seperti hari sebelumnya,
karena mendengar kehebohan dari temanku itu. Setelah terbangun aku pun
bersiap-siap pergi ke kamar mandi karena kamar mandi masjidnya hanya dua, jadi
harus menunggu. Tanpa sadar aku, melihat ke langit, hatiku terasa seperti
pujangga yang siap untuk mengelarkan syair terbaiknya dan kukatakan kepada
temanku yang sama sedang menunggu antrian “kamu
tahu gak apa nama bintang yang paling terang itu” temanku pun menjawab “gak tahu”, dengan senyum berbinar aku
mengatakan “itu namanya bintang Sirius”
Momennya
sangat pas menurutku, metaku tak terhenti melihat ke langit yang masih terlihat
gelap dengan dihiasi taburan bintang, tapi mataku hanya tertuju pada satu
bintang itu yaitu Sirius. Saat melihat bintang Sirius menjelang subuh itu, aku
merasa keadaan kembali di mana aku dengan impian mulukku yang cukup memukau itu
yaitu aku ingin melihat bintang dari dekat, karena aku suka semua benda yang
berada di angkasa. Dulu aku sangat menyukai pelajaran galaksi bima sakti dan
jagad raya makanya aku tahu. Hehehe, sedikit pamer, gak apa-apakan
Aku
merasa impianku sejak kecil terkabul, melihat keindahan bintang sirius di atas
bukit, dan ia memancarkan keindahnnya di pagi yang syahdu itu. Meski
cita-citaku pupus untuk menjadi bagian dari orang BMKG (badan Meteologi, dan
Geofisika), karena dengan profesi itu aku bisa melihat keindahan bumi dan
angkasanya, sebenarnya impianku hampir terwujud, karena waktu SMA, ada peluang
untuk masuk UGM, dan aku ingin sekali masuk jurusan itu, tapi mimpi itu
terhalang restu orang tua. tak apalah jika aku ke sana, mungkin aku tak akan
bisa melihat keindahnnya di subuh, dan hari itu luka itu terasa terobati, dan
mata ini tak henti-hentinya memandang keindahannya yang terasa dekat.
Subuh
yang tak akan kulupakan seumur hidup, keindahan jagat raya yang tanpa sengaja
mampir di depan mata, membuatku kembali semangat menjalani proses kehidupan,
dan aku merasa mimpi-mimpiku terasa hidup dan semakin dekat denganku. Terima
kasih ya Allah engkau telah mempertemukan aku dengan subuh yang begitu syahdu
ditemani bintang Sirius yang hampir membuatku melting seperti es krim…………