Kamis, 10 Desember 2015

BINTANG SIRIUS MENJELANG SUBUH

Bintang Sirius Menjelang Subuh

Layaknya sebuah harapan yang terukir lewat senyum, hingga membuat pagi, Selasa 8 Desember 2015, di dusun Raut Kayan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau terasa sebuah kejutan. Embun yang terasa singgah dan melebur dalam lapisan kulit terluar yang terlihat, terasa begitu mengusik suhu tubuh, dan terjadilah “menggigil”. Bayangkan saja, bangun di pagi buta sekitar pukul 3 pagi di daerah perbukitan pula. Sebenarnya aku tak akan bangun jika tidak mendengar suara brisik temanku. Sama seperti hari sebelumya, setelah bangun tidur langsung ke WC dan mandi. Itu adalah awal kisah petualangan penelitian yang tak terlupakan

Pada hari sebelumnya saja, terasa mandi dicampur es batu, dinginnya luar biasa. bayangkan saja sebelum subuh berkumandang kami sudah cebar-cebur di dalam WC, karena tak tahan dengan air yang kebangetan dinginnya itu, aku pun menyiram air ke tubuh secara perlahan, dan walhasil setelah keluar dari WC, kulihat deretan mereka yang mengantri mandi, seperti ngantri BLT (bantuan langsung tunai), hahaha, maafkan aku ya teman-teman.

Kembali lagi ke cerita awal. Pada hari kedua, aku bangun seperti hari sebelumnya, karena mendengar kehebohan dari temanku itu. Setelah terbangun aku pun bersiap-siap pergi ke kamar mandi karena kamar mandi masjidnya hanya dua, jadi harus menunggu. Tanpa sadar aku, melihat ke langit, hatiku terasa seperti pujangga yang siap untuk mengelarkan syair terbaiknya dan kukatakan kepada temanku yang sama sedang menunggu antrian “kamu tahu gak apa nama bintang yang paling terang itu” temanku pun menjawab “gak tahu”, dengan senyum berbinar aku mengatakan “itu namanya bintang Sirius”

Momennya sangat pas menurutku, metaku tak terhenti melihat ke langit yang masih terlihat gelap dengan dihiasi taburan bintang, tapi mataku hanya tertuju pada satu bintang itu yaitu Sirius. Saat melihat bintang Sirius menjelang subuh itu, aku merasa keadaan kembali di mana aku dengan impian mulukku yang cukup memukau itu yaitu aku ingin melihat bintang dari dekat, karena aku suka semua benda yang berada di angkasa. Dulu aku sangat menyukai pelajaran galaksi bima sakti dan jagad raya makanya aku tahu. Hehehe, sedikit pamer, gak apa-apakan

Aku merasa impianku sejak kecil terkabul, melihat keindahan bintang sirius di atas bukit, dan ia memancarkan keindahnnya di pagi yang syahdu itu. Meski cita-citaku pupus untuk menjadi bagian dari orang BMKG (badan Meteologi, dan Geofisika), karena dengan profesi itu aku bisa melihat keindahan bumi dan angkasanya, sebenarnya impianku hampir terwujud, karena waktu SMA, ada peluang untuk masuk UGM, dan aku ingin sekali masuk jurusan itu, tapi mimpi itu terhalang restu orang tua. tak apalah jika aku ke sana, mungkin aku tak akan bisa melihat keindahnnya di subuh, dan hari itu luka itu terasa terobati, dan mata ini tak henti-hentinya memandang keindahannya yang terasa dekat.


Subuh yang tak akan kulupakan seumur hidup, keindahan jagat raya yang tanpa sengaja mampir di depan mata, membuatku kembali semangat menjalani proses kehidupan, dan aku merasa mimpi-mimpiku terasa hidup dan semakin dekat denganku. Terima kasih ya Allah engkau telah mempertemukan aku dengan subuh yang begitu syahdu ditemani bintang Sirius yang hampir membuatku melting seperti es krim…………