Selasa, 01 Desember 2015

IMPIAN SEMANIS TEH HANGAT


Impian Semanis Teh Hangat

Assalamualaikum, Annyeong, Gutten Tag…………….

Lama rasanya tak menulis tentang keindahan-keindahan yang ada di muka bumi ini. tangan ini hampir kaku, hingga pikiran pun terus berpikir untuk menulis apa, so akhirnya aku pun menemukan inspirasi malam ini pada secangkir teh hangat yang akan menemaniku menulis. Selasa, 1 Desember 2015, pukul 08. 10 menjadi saksi sejarah bahwa Teh akan melukiskan impian-impianku

Saat seduhan teh selesai, bau serta hangatnya seperti sebuah aromaterapi, dan mengundang untuk meminumnya. Tegukan pertama adalah pembuka bagi setiap keinginan yang ingin kusematkan dalam tulisan ini. Kalau boleh jujur, aku merasa saat menulis tulisan ini serasa berada di antara ruang yang terbuka yang hanya berhiaskan tiang-tiang lalu dikelilingi pohon-pohon hijau, dan aku sedang menyeruput teh hijau ala orang di Jepang sana. Gak apa-apa deh sedikit menghayal, namanya juga ngomongin tentang impian, dan itu bagian dari impianku juga, hehehe.

Baiklah, kembali lagi ke impian semanis teh hangat. Teh itu menyimpan seribu filosofi di dalamnya, pertama, saat dilihat, warnanya seperti senja, dan ketika mengaduknya serasa sebuah lembayung tengah berputar-putar yang kemudian mengeluarkan bau basa yang hangat, setelah itu memberikan keharuman hingga memberikan rileksasi, maka pada saat meminumnya penuh penghayatan hingga mata pun terpejam-pejam karena panasnya, hihihi.
Akhir-akhir ini aku merasa kehidupan yang aku jalani terlalu sulit utuk kutemukan solusinya.  Maka dengan menulislah semua rasa itu tumpah, dan bisa mengurangi gelombang-gelombang kegelisahan yang akan siap mengaktifkan sinyal stress pada diri ini. Impian mampu membuatku tersenyum dan membayangkan keindahan-keindahanya jika ia benar-benar berwujud dalam kehidupanku kelak.

Ya Allah, aku terkadang terharu melihat impianku yang begitu besar, dua dekade (20 tahun) telah aku lalui dalam hidup ini. Impianku begitu hangatnya semanis the hangat yang sedang aku seruput pelan-pelan ini. Tunggu sebentar, seruput tehnya dulu ya………………………

Setelah aku seruput teh yang tidak terlalu hangat, aku merasakan begitu larut dalam impian yang semanis the ini, betapa tidaknya rasanya sudah lama tidak menyeruput te h hangat lagi. Dalam secangkir teh ini aku percaya Allah tumpahkan kekuatan untuku menjalani kehidupan ini dengan penuh keikhlasan. Impian termanisku adalah bisa berkarya dan bisa bermanfaat bagi orang lain, dan itu belum bisa aku wujudkan dalam waktu terdekat ini. Tapi aku percaya bahwa untuk mewujudkannya menjadi nyata perlu sebuah proses, dan juga pengorban, serta kesabaran di dalamnya, seperti sebuah teh tadi, ia akan terasa senasinya saat diseruput hangat-hangat.

Impian paling membuatku melting adalah keliling dunia, karena aku ingin melihat keajaiban-keajaiban yang Allah ciptakan di dunia ini, mempelajari budaya yang berbeda dari setiap tempat yang aku kunjungi, jujur saja saat aku membaca buku perjalanan rasanya separuh jiwaku terasa ada di sana, apalagi jika aku diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di sana, itu akan terasa manis, semanis teh hangat.
Aku percaya bahwa impian itu akan terwujud di masa depan, ini hanyalah masalah waktu saja.  abaikan hal-hal yang akan melemahkan.

Tiba saatnya tegukan terakhir dari impian semanis teh hangat, dan sebelum itu berlalu, akan ada beberapa patah kata.  Terkadang Allah menghibur kita lewat apa yang ada di depan mata kita, dan itu mengajarkan bahwa sesulit apapun keadaan kita Allah selipkan rasa tenang untuk menghadapinya. Dan akhir kata efharisto poli (terima kasih (Yunani))


Tidak ada komentar:

Posting Komentar