Nikmat
Malam
Banyak orang yang
menghabiskan malam dengan caranya sendiri, termasuk aku. Walau hidup susah,
terasa berat, dengan wajah lesu, tapi ada suatu hal yang istimewa yang patut
disyukuri untuk menutup malam yang terasa indah nan syahdu ini, yaitu rasa nikmat.
Yah, malam tak
pernah membuat manusia merasakan susah, sedih, dan sesak, namun terkadang
karena keadaan membuat kita menyalahkan nikmat malam yang dianugerahkan Allah,
padahal ia menyimpan sejuta keindahan di balik kegelapannya ada gemintang yang
bertaburan, dan adanya bulan yang bundar namun terkadang juga sabit.
Meskinya kita
harus bersyukur, karena diberikan kesempatan merasakan nikmat malam yang syahdu
ini. karena banyak orang tidak seberuntung kita, meski ada keterbatasan tapi mereka tetap bersyukur
seperti pengamen di lampu merah yang kulihat 5 Januari 2015, Selasa, puku 08.00
mereka masih bisa tertawa bersama rekan-rekannya, juga seorang ibu yang paruh
baya yang menengadah tangannya dan memberikan senyuman walaupun kakinya
terlihat cacat.
Salah satu cara
terbaik mensyukuri hidup adalah dengan menghargai setiap malam yang Allah
anugerahkan pada diri. Pada malam yang kian menggelapkan dirinya, dan mulai
terlelap tidur, akan kubisikan sedikit pengharapan tuk esok hari agar tetap
seperti malam ini merasakan dengan nafas yang terasa lapang dan menghirup udara
yang segar.
Semoga malam-malam
berikutnya, rasa syukur itu selalu menggema di dalam sanubari, dan menjalar
hingga ke seluruh raga, bersama hangatnya mentari pagi yang menari-nari di
bundaran sinarnya. Pada sinar bulan yang kian meredupakan langit di malam hari,
kupasrahkan hatiku tuk berlabuh pada bantal yang terasa seempuk awan putih dan
menghempaskan tubuh di atas bulan sabit yang terlihat begitu indah, bersama
nikmat malam yang terus melintasi hati layaknya hujan meteor yang selalu
melintasi langit malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar