Kamis, 12 November 2015

Kau Banyak Menginspirasiku, Teman




Kau banyak menginspirasiku, teman

Kali ini aku akan menceritakan, sebuah inspirasi dari seorang teman yang bernama nurhaliza na, yang biasa dipangil Nur, Liza, Iza, dan Ja. Tapi aku memanggilnya dengan nama Ja. kelahiran Balai Karangan, 21 juli 1996,  merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara. Aku sudah mengenalnya sejak duduk di bangku smp.  Saat duduk di kelas VII kami hanya sekedar bertegur sapa biasa saja. Tapi, kami dipertemukan di kelas VIII A, sejak saat itu aku mulai berteman dengannya.

Sejak SMP aku memang sudah kagum dengan kejeniusannya. Sosoknya yang kalam, tidak memperlihatkan bahwa ia adalah seorang yang sangat pintar. Namun kepintarannya itu sempat dimanfaatkan oleh orang yang bisa dibilang sangat dekat dengannya. Saat SMP ia hanya bisa meraih juara 2, dan ia selalu bercerita tentang someone specialnya, tapi ia kembali memukau lewat ujian nasional yang merupakan nilai tertinggi kedua.

Aku baru benar-benar mengenalnya pada saat SMA, dikarenakan kami duduk sebangku sejak di kelas X A. Aku banyak belajar tentang kehidupan darinya. Belajar untuk hidup hemat dan sederhana, yang dulunya aku begitu boros hingga sekarang masih aku aplikasikan dalam prinsip hidupku. Karena kau juga teman aku berusaha menjadi orang yang mempertahankan kejujuran apalagi saat ujian semester, pengalaman pernah dikhianati orang terdekat yang memanfaatkanmu, mungkin memberimu pelajaran, dibalik semua itu ada hikmah yang didapakan yaitu sebuah pendewasaan.

 Meski umurmu yang masih muda, tapi pendewasaan selalu diperlihatkan disetiap gerak-gerik langkah hidup yang kau jalani. Aku terkesima saat kau bercerita padaku bahwa pernah bekerja di PT Sawit sebagai buruh pemotong rumput,  merasakan berdiri di antara mereka di atas truck pengangkut pekerja sawit, juga merasakan keringat menjadi seorang buruh tidaklah mudah, kau belajar memperoleh uang dengan hasil keringat sendiri, kau juga pernah mengikuti orang membuat kue lebaran, hampir di setiap bulan puasa saat SMA ia mengikuti mereka, tidak hanya uang yang didapatkan melainkan juga belajar pembuatan kuenya juga diberikan kue lebarannya.

Namun, aku salut dengannya urusan pribadi  tidak pernah mempengaruhi kefokusan sekolahnya. Ia adalah sosok yang memilki tingkat kefokusan yang tinggi, itu terbukti saat ulangan semester 1 di kelas X pada saat itu ia bisa dibilang sedang sakit demam, tapi hasil ulangannya begitu menghebohkan satu sekolahan, ia mendapatkan nilai yang sangat sempurna yaitu 100, hingga itu yang menjadi tolak ukur orang tua banyak menyekolahkan anaknya ke SMA kami, bahkan orang-orang di dalam sekolah hingga di luar sekolah mengetahui hal tersebut. Aku pun tak pernah menyangka bahwa kekuatan kefokusan bisa mengalahkan keterbatasan yang kita milki.

Kehebohan itu membawanya menuju peringkat juara umum di sekolah, dan kami membuktikan bahwa apa yang mereka katakan bahwa IPS 3 adalah kelas buangan itu tidak benar, kami membuktikan lewat prestasi yaitu melalui juara umum oleh Nurhaliza dari kelas X hingga kelas XII,

Aku juga belajar tentang sebuah keikhlasan, saat kita merasa ditindas sebuah ketidakadilan. Hal itu menyangkut tentang kepantasan, saat itu ada ada sebuah olimpiade sains atau lebih dikenal OSN, memang pada awalnya namanya dipanggil karena yang akan mengikuti kegiatan tersebut satu pelajaran dua orang, namun karena ada perubahan teknis hal tersebut diubah dan oleh guru pun ia tidak dipilih untuk mengikuti kegiatan tersebut dan ia lebih memilih peserta yang satunya, menurutku itu sangatlah tidak adil, prestasi juara umum sudah jelas ia dapatkan, kurang apa lagi untuk membuktikan sebuah kepantasan, tapi ia tidak pernah protes. Pada saat itu juga aku yang awalnya menjadi peserta pun akhirnya memutuskan untuk mundur dari olimpiade tersebut, karena aku tidak suka sebuah ketidakadilan, dan belajar untuk mengikhlaskan dan percaya akan ada yang terbaik di masa depan.

Tahukah teman,  kau banyak menginspirasiku, bahkaan kau merupakan gerbang awal aku mengenal dunia tulis menulis. Kata penulis aku kenal dari mulut mu. Dulu aku mengira menjadi seorang penulis itu karena tulisan tangannya bagus, namun seteleh proses yang begitu panjang akhirnya aku tahu bahwa hakikat dari sebuah arti menulis itu, memilki makna yang begitu besar untukku sekarang. Teman tahukah engkau saat engkau menggoreskan pena dengan tintatnya yang menari-nari di atas kertas kosong mengukir bahwa kau ingin menjadi penulis, hal itu membuatku merasa anah, dan itu merupakan cit-cita yang konyol, tapi pikiran itu sekarang berbalik, bahwa seorang penulis itu adalah sebuah panggilan jiwa, yang tidak hanya menulis di kertas tetapi menulis yang menyentuh hati orang-orang adalah cita-cita yang paling mulia.

Itulah awal aku mengenal dunia tulis menulis, terima kasih teman karena telah menjadi inspirasi di bagian hidupku. Mungkin kita tidak bisa sering bertemu seperti dulu lagi, bercerita tentang banyak hal, tapi tahukah kau bahwa aku merindukan masa-masa itu, bercerita tentang impian-impian kita juga tentang masa depan.
Walau kita berada di dimensi yang berbeda sekarang, aku tak kan melupakanmu teman, seumur hidupku. Aku masih ingat saat kita mengurus beasiswa, hingga berbulan-bulan tak tentu arah mengurus surat menyuratnya, dari situ juga aku banyak belajar tentang sebuah keyakinan. Karena itu kau dan keyakinanmu membawa ke dirimu yang sekarang, sedangkan aku yang dengan keyakinan yang tak pasti membawaku ke sebuah stagnan di hidupku.

Ketika Koran itu membawa kabar berita bahagia dan juga kabar duka. Kaulah yang dipilih untuk mendapatkan keberkahan dengan namamu tercantum diterima menjadi mahasiswa akuntansi dengan beasiswa penuh, sedangkan debut pertamaku dikoran mendatangkan kabar duka namaku masuk dalam kolom cadangan di kolom bahasa dan sastar Indonesia, hingga berbulan aku terkatung-katung menunggu sebuah ketidakpastian. Semoga suatu hari nanti nama kita akan terukir dengan prestasi memukau di Koran, amin.
Dari kegagalan yang kita alami, ada banyak hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran. Kita harus merelakan  terhadap apa yang kita perbuat, jika keyakinan bisa membuat semua hal menjadi nyata, maka kita butuh hal yang bisa menginspirasi kita untuk bertahan di rasa itu, dan kurasa kau adalah bagian dari orang yang berpengaruh dihidupku, teman. Semoga apa yang kau inginkan menjadi kenyataan  dan menjadi orang yang bisa membanggakan orang tua, agama, dan bangsa.

Dengan menulis tentangmu, sedikit meringankan ketegangan hidup yang akhir-akhir ini aku alami, semoga setiap curahan hati ini akan mendatangkan semangat baru untuk kita. Mungkin kau pernah merasakan ujian yang begitu berat dalam hidup, tapi pertahankanlah sikap keikhlsan itu. berdamailah dengan masa lalumu yang menyakitkan, juga mereka yang pernahmenghiantimu, percayalah semua itu hanya proses untuk membawamu pada puncak keberhasilan. Terima kasih teman, inspirasimu hidup dalam setiap gerak nafasmu, semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang yang membaca tulisan ini.




2 komentar: