Senin, 23 November 2015

Tentang Empat Warna Pelangi Persahabatan


Tentang Empat  Warna Pelangi Persahabatan

Entah kenapa aku suka menulis tentang kenangan. Saat menulis bait demi bait tulisan, rasa bahagia itu selalu mengembang di bibir ini. Dengan menulis kenangan sedikit mengobati rasa kesedihan dalam kehidupan. Aku hanya berharap kalian juga ingat tentang kita. kenangan yang indah perlu diingat sampai kapanpun, mungkin hanya ini saja yang bisa aku berikan untuk kalian. Saat aku ingin menulis tentang kita, inspirasi itu mengalir lewat foto-foto masa lalu yang penuh keluguan. Hidup hanya sekali teman, izinkan aku untuk menulis tentang persahabatan kita dari kecil.

Apa kabar Butet, Ewit, dan juga Tikot, aku kangen kalian, suer demi apapun, hehe, alay ya. Abis baca tulisan ini siap-siap mulas, terus diare ya, tapi tanggung sendiri ya. Kalau begitu saksikan cuplikan-cuplikan kisah kita, jangan lupa siapkan tissue, pop corn, terus  airnya juga ya, hehehe

Tentang Profil Empat Warna Pelangi


Ngomongin profil, ingat gak kita tuh punya panggilan aneh, memang kalian terkadang punya tingkat kejahilan yang kadang yebelin, nama yang indah jadi jelek dan kadang mengundang tawa jika mengingatnya. Ok kita mulai dari paling tua dulu ya, eits sabar jangan marah dulu maksudnya yang paling dewasa pimikirannya, ia adalah sesosok perempuan anggun berkulit putih asli gak pakai pemutih yang nama lengkapnya tri sartika 25 januari 1995, anak perempuan satu-satunya dalam keluarga, anaknya cukup jail menurutku tapi enak diajak curhat, tau gak apa panggilan kebangsaannya Mak Padu’, entah siapa pencetusnya, tapi yang jelas karena ia memang banyak memiliki tahi lalat di wajah dan dalam bahasa melayu sanggau itu disebut padu, jadilah ia dijuluki mak padu’. Terus ia sekarang sedang melanjutkan pendidikannya di Universitas Tanjungpura, jurusan PGPAUD. Kita doakan supaya apa yang ia inginkan tercapai ya, amin. Sebagai teman aku hanya berpesan padamu, seberat apapun kehidupan yang kau jalani semoga tetap kuat, dan jangan pernah mengadaikan hijabmu dengan apapun. Aku percaya suatu hari nanti pasti kau akan menjadi orang yang sukses.


 Profil selanjutnya ini tentang si Butet dari gua hantu eh bukan, si butet dari medan tentunya. Kelahiran 22 mei 1996, nama aslinya adalah Nursiyah Irma Yanti, nah si butet ini orang yang suka merusak nama orang, apalagi namaku, yang awalnya dipanggil sari jadi jaroy. Yang kuingat ia mengatakan bahwa saat ia menonton film Malaysia, pemainnya ada yang mirip dengan ayahku dan namanya jaroy, jadilah aku dipanggi itu. tapi aku juga punya kebangsaan untuknya dulu yaitu Sam (Sem), kenapa demikian? Karena waktu itu kata semi lagi populer di kepalaku, dan kebetulan ibunya berasal dari dari daerah yang namanya Sami, jadi kupanggil ia dengan nama Sem, impaskan, hehehe. Sekarang ia kuliah di Universitas     Muhammadiyah Yogyakarta jurusan PAI. Teman, aku tahu terkadang kau memilki permasalahan dengan kepercayaan diri, tapi tunjukan pada dunia tentang kehebatannmu, ingat impian yang sudah tertanam kuat di dasar hatimu.


Nah kalau yang ini si mungil hitam manis, dewi ismiyati, kelahiran 19 Desember 1995. Kalau yang ini gak ada julukannya, cause orangnya kalau udah marah susah dihibur. Dia hanya mau dipanggil ewit saja, jadi deh dipanggil ewit. Di balik benteng kekuataannya ada ibunya yang sungguh luar biasa menurutku, bisa membesarkan anaknya seorang diri, hingga jadilah ewit seperti sekarang ini. aku tahu di balik tembok hati tersimpan kesedihan yang mungkin tidak semua orang bisa menghadapinya, hidup tanpa kasih sayang seorang ayah. Mungkin karena sudah terbiasa, ia menghabiskan tanpa sosok itu, kesedihan itu pun tak diperlihatkan. Aku sungguh salut dengannya apalagi dengan ibunya. semoga dengan Allah memberikanmu kesempatan untuk mendapatkan beasiswa di Universitas Tanjungpura, fakultas ekonomi, akan membantumu dalam hal financial di masa depan. kita doakan, ya.


Tentang aku, dulu aku orang yang biasa-biasa aja, namun kalianlah yang  membuat hariku menjadi luar biasa, hehe alay ya. Kalau yang serius ya. Aku kelahiran pasti udah tahu 1 Agustus 1995, di desa tercinta Balai Karangan. Aku orang yang sedikit keras kepala, dan dulunya suka ngelamun, tapi gak sampai kesurupan. Hehehe. Aku oleh si butet dan kedua temanku ini sering memanggilku dengan sebutan Jaroy, awalnya aku gak terima, tapi lama-kelamaan ya sudahlah, bubur sudah menjadi basi. Aku orang yang memilki banyak impian, tapi kalau udah jatuh behhhh, terpuruknya minta ampun, dan kini mulai bangkit dengan kehidupan baru di IAIN Pontianak, semoga istitiqamah dalam menjalani kehidupan aja.

Spektrum keceriaan ala anak SD

Ngomongin tentang keceriaan, apalagi masa kecil saat duduk di bangku sekolah dasar, bagaikan sayur yang rasanya pas, hehe plus masa kecil sangat bahagia. Aku, butet, ewit, dan mak padu’ bersekolah di MIS al- wardah di Balai Karangan. Entah kenapa rasa kebersamaan itu muncul begitu saja. sebenarnya tidak hanya kami berempat yang berteman namun melainkan ada yang lain juga, maka kenangan ini kupersembahkan juga untuk teman-teman di masa SD yang pernah merasakan hal yang sama. Kalau mengingat masa SD itu loh, terkadang bisa senyum-senyum sendiri.

Ingat gak saat kita bermain di  depan kelas, pada waktu itu permainannya mungkin hanya satu-satunya yang ada dunia, yaitu bermain guling-guling di jurang, tapi jurangnya gak seseram yang kalin pikirkan ya, jurangnya cukup tinggi namun rumput-rumput yang tinggi menghiasi depan kelas, tapi ternyata ada manfaatnya juga bermain guling-guling di jurang ini, rumputnya hampir rata, tidak perlu dipotong lagi. Banyak  sekali kenangan di depan kelas itu, setiap kali aku menoleh ke arah sekolah kita teman.

Tapi, ada satu hal yang cukup mengelitik juga, ingat kan Tet, Wit, Kot, dengan yang namanya Maya, ia mengaku punya kekuatan bisa mengangkat sekolah, terus entah kenapa waktu itu dia, berjalan di depan jurang seperti orang kesurupan dan sampai di tepi jurang langsung pingsan, hahaha memang pembohong hebat ya, dulunya kita percaya-percaya aja hal yang begituan. Terus si Iga ingat gak dia bilang bahwa ayahnya pernah bawa mobil opletnya dengan cara terbang. Mungkin itu bisa dibilang dongeng tak masuk akal.

Ingat deh dulu waktu SD bertemannya juga ada genknya, kita termasuk genk alim. Soal penampilan uh, pada culun-culun deh. Ingat ada satu foto yang membuktikan bahwa keculunan itu sangat mengundang tawa, waktu itu aku masih memakai kerudung panjang, lucu aja sekolahnya pakai kerudung tapi baju dan roknya setengah tiang. Dan pada saat itu juga aku dipanggil panjang, sebelum dipanggil jaroy.

Ikatan rasa yang kuat

Setelah masuk masa SMP, kedekatan itu pun menjadi trend di setiap harinya, apalagi karena satu kelas, tapi hanya tikot yang beda kelas. aku merasa bahwa ewit, dan butet adalah sahabat yang tak terpisahkan waktu itu, ke mana-mana pasti selalu bersama, sampai waktu ngojek aja sering bertanjal. Hahaha. Banyak hal yang tak bisa kulupakan tentang kebersamaan itu, lewat kalianlah awal aku berani untuk menjadi orang mengukir impian. Ikatan rasa yang begitu kuat itu sulit untuk terhapus dari memori ini teman. Ingat gak saat kita mangang di rintau, aku merasa ikatan persahabatan itu terasa sangat dan sangat kuat, melebihi apapun. Sampai saat ini aku merasa rindu dengan kalian, rindu saat kita manggang ikan yang walaupun aku tak suka makan ikan, tapi aku suka masa-masa itu, tertawa sama-sama, dan melihat keindahan ciptaan tuhan bersama, sumpah rindu abis sob.

Foto di atas mungkin foto terakhir kita pada saat libur bulan puasa saat libur semester, tapi aku merasa visi misi kita telah berbeda, tapi semoga kapan-kapan lagi kita bisa ngumpul bareng. Juga encolet adalah momentum yang tak bisa terlupakan dalam kehidupan ini, hehehe. Sensasi sambal belacan buatan tika, dan ulekan si butet, dan melihat ewit dengan muka masamnya saat menyoletkan buah yang asam, atau sensasi tersedak ala diriku, hingga membuat diriku merasa untuk ribuan kalinya menyebut aku kangen kalian!!!!!

foto bersama teman-teman SD dan SMP














Tidak ada komentar:

Posting Komentar