Jumat, 25 Desember 2015

SEMOGA BERJODOH

Semoga Berjodoh

Cinta adalah sebuah kata sakral, menjelma dalam Kesyahduan yang tampak pada  beningnya ikrar. Keistimewaan cinta yang hakiki itu tercermin dalam ikrar sehidup semati. Cinta memang indah, dan terkadang ia diidentikan dengan dua pasang manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagian orang yang menjalani prosesi penjajakan, dan Atas nama cinta yang dibangun ada terselip harapan, keinginan, dan impian menuju ridha-Nya, seperti kisah dua sejoli yang penuh pro dan kontra ini, dan waktu akan membuktikan cinta itu akan resmi atau tidak , juga atas restu dari yang Kuasa.

Tentang Dua Insan
 Dimulai dari calon imamnya dulu ya, ia adalah Jaka Darmarullah, pangilannya, Jaka, Jack, Jacky, Jengkol, dan Sunbee (pangilan dalam bahasa korea)  bebas memilih yang mana enaknya aja. Ia seorang yang cukup visioner. Tumbuh dalam lingkungan pesantren membuat setiap pemikirannya berdasarkan syariat Islam. Ia juga seorang organisator, aktif dalam organisasi mahasiswa, apalagi dalam berorasi hingga membuat orang mengangguk-anggukan kepala. Banyak hal positif dari dirinya yang bisa dipetik terutama pengalamannya dalam mendapatkan uang, ia pernah bekerja di asuransi jasa, juga mencoba peruntungan dalam berbisnis garmen sedarhana.

Nah sekarang bahas sang hawanya, nama lengkap Elsi dini mardiati, nama panggilan paling populernya ialah Cici. Ia merupakan anak rantauan, dari kampungnya para penulis-penulis terkenal seperti Buya Hamka (karya tengelamnya Kapal Van Der Wick) juga Ahmad Fuadi (karya: Negeri Lima Menara), udah tahukan, itu loh daerah asalnya rendang, ya Padang Namonyo. Gadis hitam manis ini merupakan sosok mandiri, yang perlu untuk kita contohi, karena ia tidak hanya kuliah melainkan juga bekerja di warung milik keluarga, dari gajinya itulah ia bertahan hidup, dan ia tidak meminta uang jajan pada orang tuanya lagi, hebat ya.

Ini kisah tentang rasa yang datang tanpa mengucapkan assalamualaikum, atau mengetuknya lebih dahulu, rasa itu mengalir begitu saja. cerita itu berawal dari study tour, di dalam bis tanpa sengaja sang hawa pun duduk sendiri, dan sang imam pun duduk disampinya. Di tengah perjalanan, sang imam pun replek menjatuhkan kepalanya ke bahu sang hawa, dari situlah bibit rasa itu mulai disemai, dan kejadian itu pun mendapat reaksi dari ketua jurusan hingga teman-teman, dan akhirnya semua orang selalu mencomblangkan mereka,

tapi prosesnya tidak sampai disitu saja, dan itu pada tahap saling mengenal satu sama lain lewat teman dekat juga seperti via telepon, sang hawa tidak membiarkan hatinya didapatkan dengan mudah, dan kesungguhan hati itulah yang mengantarkan mereka pada status ta’aruf. Kisah tadi berdasarkan penuturan sang hawa ya.

Tentang kontroversi cinta
Cinta mewarnai waktu dengan sekenario yang tak terduga. Terkadang hatilah yang menjadi kobannya, adakalanya juga ia bisa terasa manis sepanjang waktu. Memang topik tentang cinta tak akanada habisnya untuk dibahas, dan memang sudah ditetapkan menjadi kontroversi sepanjang masa, itu berlaku bagi siapa saja yang menjalaninya, seperti pada dua sejoli ini.

Pada awal menjalani hubungan, memang terasa indah, dan sering mengingatkan, contohnya pada saat datangnya waktu shalat, sang imam mengatakan lewat via SMS “shalat yuk!!!”, tutur sang hawa. Di pertengahan hubungan mulailah ada gonjang-ganjing, percekcokan itu ada. Pada kenyataannya memang dua sejoli ini selalu terlihat dalam keadaan apa pun selalu melengkapi, tapi tulah awal cinta menjadi sebuah kontroversi.

Kontroversi cinta, yang kapan pun siap meledakan partikel-partikelnya pada siapa pun. mungkin rasa itu sedang diuji, akibat selalu bersama, membuat sebagian orang angkat bicara, memberikan petuah-petuahnya, dari awal-awal hubungan tersebut sudah dinasehat. Ikatan yang terlalu kuat itu memang sangat sulit untuk dibuka, apalagi direngangkan, hingga tak mudah untuk membuat hati menjadi peka. Manusia memang tak luput dari khilaf dan salah, maka kehatian-hatian harus menjadi prinsip dalam sebuah hubungan.

Ketidaksukaan orang-orang terhadap diri, mungkin bisa menjadi alarm bagi diri untuk bangun dan hijrah menuju diri yang lebih baik, buktikan jika memang tidak merasa bersalah, dengan prestasi, tidak hanya dengan omongan, tapi dengan bukti nyata. Tinggalkan sepotong jejak dengan mengagumkan, meski sepotongnya lagi terdapat luka.

Sang hawa ingatlah bahwa pembelaan terkadang tidak memandang mana yang benar dan mana yang salah, terpenting ia memenangkan pendapatnya, disitulah kewaspadaan perlu ada, orang-orang yang awalnya percaya penuh pada nilai persatuan, terpecah, hanya menyisakan serpihan kasihan saja, memang cinta itu tidak perlu untuk dihentikan, dalam ketidaktahuan cinta menjadi boomerang, hingga menjadikannya seperti bom waktu, yang siap meledak kapan pun itu.

Sang imam renungkanlah menaati nurani akan menuntun pada suatu titik terang, jika hati terkunci, dan mengabaikan pinta nurani, maka cinta itu bisa membutakan setiap orang yang menjalaninya. Jika menginginkan sesuatu yang besar, tak perlulah mengorbankan banyak hal, lakukan dengan cara sedarhana, percayalah akan kuasa-Nya bahwa segala sesuatu itu mudah, jika dilakukan dengan cinta dan kasih dan semua kan berjalan dengan indahnya.

Tentang Langkah Menuju Surga-Nya
semakin lama hubungan dijalani, maka manisnya pun perlahan memudar, berganti pada masa di mana semua sikap dan sifat asli tidak lagi sembunyi di balik topeng. Saat itulah sebuah proses menerima kekurangannya masing-masing, karena cinta itu seperti air yang mengalir begitu tenangnya hingga membawanya pada sebuah ketulusan jiwa, maka jangan nodai dengan kehilafan-kehilafan yang tak beralasan.

alangkah indahnya jika cinta itu dikrarkan dengan jalan yang halal. Tak perlu lagi ada fitnah dan cemburu, memang untuk membina cinta yang hakiki tidak perlu terburu-buru, perlu untuk mengenalnya terlebih dahulu, tapi, terlalu lama juga akan membuat cinta yang sejak awal berkomitmen terasa indah dan manisnya, saat membina langkah menuju surganya, ia perlahan pudar yang hanya menyisakan sedikit getaran saja. jika tak mau hal itu terjadi maka, segeralah !!! Jika proses saling mengenal itu terasa sudah sempurna, maka tak ada kata nanti. Bukankah Allah sudah mengingatkan pada dua insan yang memilki daya tarik satu sama lain, dalam surah an-Nissa ayat 1:

wahai manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) dan (Allah) menciptakan pasanganya (Hawa) dari dirinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakan  laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta , dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Jangan ada keraguan akan kuasa-Nya, untuk mencapai surga-Nya yang hakiki, perlu dukungan dari dua pasang insan satu sama lainnya. Ada pepatah yang mengatakan dibalik pria yang hebat ada sosok perempuan yang hebat di belakannya yang mendukung tanpa henti. Ingatlah pada kata-kata Jadilah manusia yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Perubahan, perkembangan, pergerakan, kehidupan baru atau apalah itu namanya tidak akan akan pernah terjadi jika kisah yang kita ciptakan putus di tengah jalan, maka selesaikanlah dengan indah. Biarkan ketulusan hati meronta-ronta pada nurani, mengatakan bahwa semoga berjodoh, hingga membuat cinta itu menjadi tenang, dan sebening rasa yang tak kasat mata.


Ada satu pantun untuk kalian yang semoga berjodoh J J J J J

Ujungnya malam
Pertanda cerahnya hilal
Ucapkan salam
Pada cinta yang halal



Tidak ada komentar:

Posting Komentar