Semoga Berjodoh
Cinta
adalah sebuah kata sakral, menjelma dalam Kesyahduan yang tampak pada beningnya ikrar. Keistimewaan cinta yang
hakiki itu tercermin dalam ikrar sehidup semati. Cinta memang indah, dan
terkadang ia diidentikan dengan dua pasang manusia yaitu laki-laki dan perempuan.
Sebagian orang yang menjalani prosesi penjajakan, dan Atas nama cinta yang
dibangun ada terselip harapan, keinginan, dan impian menuju ridha-Nya, seperti
kisah dua sejoli yang penuh pro dan kontra ini, dan waktu akan membuktikan
cinta itu akan resmi atau tidak , juga atas restu dari yang Kuasa.
Tentang Dua Insan
Dimulai dari calon imamnya dulu ya, ia adalah
Jaka Darmarullah, pangilannya, Jaka, Jack, Jacky, Jengkol, dan Sunbee (pangilan
dalam bahasa korea) bebas memilih yang
mana enaknya aja. Ia seorang yang cukup visioner. Tumbuh dalam lingkungan
pesantren membuat setiap pemikirannya berdasarkan syariat Islam. Ia juga
seorang organisator, aktif dalam organisasi mahasiswa, apalagi dalam berorasi
hingga membuat orang mengangguk-anggukan kepala. Banyak hal positif dari
dirinya yang bisa dipetik terutama pengalamannya dalam mendapatkan uang, ia
pernah bekerja di asuransi jasa, juga mencoba peruntungan dalam berbisnis
garmen sedarhana.
Nah
sekarang bahas sang hawanya, nama lengkap Elsi dini mardiati, nama panggilan
paling populernya ialah Cici. Ia merupakan anak rantauan, dari kampungnya para
penulis-penulis terkenal seperti Buya Hamka (karya tengelamnya Kapal Van Der Wick) juga Ahmad Fuadi
(karya: Negeri Lima Menara), udah tahukan, itu loh daerah asalnya rendang, ya
Padang Namonyo. Gadis hitam manis ini merupakan sosok mandiri, yang perlu untuk
kita contohi, karena ia tidak hanya kuliah melainkan juga bekerja di warung
milik keluarga, dari gajinya itulah ia bertahan hidup, dan ia tidak meminta uang
jajan pada orang tuanya lagi, hebat ya.
Ini
kisah tentang rasa yang datang tanpa mengucapkan assalamualaikum, atau
mengetuknya lebih dahulu, rasa itu mengalir begitu saja. cerita itu berawal
dari study tour, di dalam bis tanpa sengaja sang hawa pun duduk sendiri, dan
sang imam pun duduk disampinya. Di tengah perjalanan, sang imam pun replek
menjatuhkan kepalanya ke bahu sang hawa, dari situlah bibit rasa itu mulai
disemai, dan kejadian itu pun mendapat reaksi dari ketua jurusan hingga
teman-teman, dan akhirnya semua orang selalu mencomblangkan mereka,
tapi
prosesnya tidak sampai disitu saja, dan itu pada tahap saling mengenal satu
sama lain lewat teman dekat juga seperti via telepon, sang hawa tidak
membiarkan hatinya didapatkan dengan mudah, dan kesungguhan hati itulah yang
mengantarkan mereka pada status ta’aruf. Kisah tadi berdasarkan penuturan sang
hawa ya.
Tentang kontroversi cinta
Cinta
mewarnai waktu dengan sekenario yang tak terduga. Terkadang hatilah yang
menjadi kobannya, adakalanya juga ia bisa terasa manis sepanjang waktu. Memang topik
tentang cinta tak akanada habisnya untuk dibahas, dan memang sudah ditetapkan
menjadi kontroversi sepanjang masa, itu berlaku bagi siapa saja yang
menjalaninya, seperti pada dua sejoli ini.
Pada
awal menjalani hubungan, memang terasa indah, dan sering mengingatkan,
contohnya pada saat datangnya waktu shalat, sang imam mengatakan lewat via SMS
“shalat yuk!!!”, tutur sang hawa. Di pertengahan hubungan mulailah ada gonjang-ganjing,
percekcokan itu ada. Pada kenyataannya memang dua sejoli ini selalu terlihat
dalam keadaan apa pun selalu melengkapi, tapi tulah awal cinta menjadi sebuah
kontroversi.
Kontroversi
cinta, yang kapan pun siap meledakan partikel-partikelnya pada siapa pun.
mungkin rasa itu sedang diuji, akibat selalu bersama, membuat sebagian orang
angkat bicara, memberikan petuah-petuahnya, dari awal-awal hubungan tersebut
sudah dinasehat. Ikatan yang terlalu kuat itu memang sangat sulit untuk dibuka,
apalagi direngangkan, hingga tak mudah untuk membuat hati menjadi peka. Manusia
memang tak luput dari khilaf dan salah, maka kehatian-hatian harus menjadi
prinsip dalam sebuah hubungan.
Ketidaksukaan
orang-orang terhadap diri, mungkin bisa menjadi alarm bagi diri untuk bangun
dan hijrah menuju diri yang lebih baik, buktikan jika memang tidak merasa
bersalah, dengan prestasi, tidak hanya dengan omongan, tapi dengan bukti nyata.
Tinggalkan sepotong jejak dengan mengagumkan, meski sepotongnya lagi terdapat
luka.
Sang
hawa ingatlah bahwa pembelaan terkadang tidak memandang mana yang benar dan
mana yang salah, terpenting ia memenangkan pendapatnya, disitulah kewaspadaan
perlu ada, orang-orang yang awalnya percaya penuh pada nilai persatuan,
terpecah, hanya menyisakan serpihan kasihan saja, memang cinta itu tidak perlu
untuk dihentikan, dalam ketidaktahuan cinta menjadi boomerang, hingga
menjadikannya seperti bom waktu, yang siap meledak kapan pun itu.
Sang
imam renungkanlah menaati nurani akan menuntun pada suatu titik terang, jika
hati terkunci, dan mengabaikan pinta nurani, maka cinta itu bisa membutakan
setiap orang yang menjalaninya. Jika menginginkan sesuatu yang besar, tak
perlulah mengorbankan banyak hal, lakukan dengan cara sedarhana, percayalah
akan kuasa-Nya bahwa segala sesuatu itu mudah, jika dilakukan dengan cinta dan
kasih dan semua kan berjalan dengan indahnya.
Tentang Langkah Menuju Surga-Nya
semakin
lama hubungan dijalani, maka manisnya pun perlahan memudar, berganti pada masa
di mana semua sikap dan sifat asli tidak lagi sembunyi di balik topeng. Saat
itulah sebuah proses menerima kekurangannya masing-masing, karena cinta itu
seperti air yang mengalir begitu tenangnya hingga membawanya pada sebuah
ketulusan jiwa, maka jangan nodai dengan kehilafan-kehilafan yang tak
beralasan.
alangkah
indahnya jika cinta itu dikrarkan dengan jalan yang halal. Tak perlu lagi ada
fitnah dan cemburu, memang untuk membina cinta yang hakiki tidak perlu
terburu-buru, perlu untuk mengenalnya terlebih dahulu, tapi, terlalu lama juga
akan membuat cinta yang sejak awal berkomitmen terasa indah dan manisnya, saat
membina langkah menuju surganya, ia perlahan pudar yang hanya menyisakan
sedikit getaran saja. jika tak mau hal itu terjadi maka, segeralah !!! Jika
proses saling mengenal itu terasa sudah sempurna, maka tak ada kata nanti.
Bukankah Allah sudah mengingatkan pada dua insan yang memilki daya tarik satu
sama lain, dalam surah an-Nissa ayat 1:
wahai
manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang menciptakan kamu dari diri yang satu
(Adam) dan (Allah) menciptakan pasanganya (Hawa) dari dirinya; dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu
saling meminta , dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasimu.
Jangan
ada keraguan akan kuasa-Nya, untuk mencapai surga-Nya yang hakiki, perlu
dukungan dari dua pasang insan satu sama lainnya. Ada pepatah yang mengatakan
dibalik pria yang hebat ada sosok perempuan yang hebat di belakannya yang mendukung
tanpa henti. Ingatlah pada kata-kata Jadilah manusia yang hari ini lebih baik
dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Perubahan,
perkembangan, pergerakan, kehidupan baru atau apalah itu namanya tidak akan
akan pernah terjadi jika kisah yang kita ciptakan putus di tengah jalan, maka
selesaikanlah dengan indah. Biarkan ketulusan hati meronta-ronta pada nurani,
mengatakan bahwa semoga berjodoh, hingga membuat cinta itu menjadi tenang, dan
sebening rasa yang tak kasat mata.
Ada
satu pantun untuk kalian yang semoga berjodoh J J J J J
Ujungnya
malam
Pertanda
cerahnya hilal
Ucapkan
salam
Pada
cinta yang halal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar