Selasa, 15 Desember 2015

TEARS OF QALBU

Tears Of Qalbu

Mungkin judulnya kelihatan cengeng, melankolis, atau lagi ada masalah. Memang pada saat ini, rasanya kehidupan yang dijalani terasa begitu berat. Semua manusia, termasuk yang membaca tulisan ini pasti pernah meneteskan air mata. Bahkan bayi yang baru lahir saja, ketika pertama kali keluar dari rahim ibunya,menangis, dan mengeluarkan air mata.

Air mata terkadang diidentikkan dengan seorang perempuan, mungkin karena perempuan itu punya rasa sensitifitas tinggi terhadap masalah kali ya. Hingga begitu mudahnya butiran-butiran air itu keluar dari mata indahnya, menangis itu relative, kenapa? Orang mengeluarkan air mata itu tidak hanya karena bersedih saja, tapi juga menangis karena bahagia. Tapi kali ini yang ingin shere adalah air mata yang keluar karena rasa bimbang dan sedih.

Rabu, 16 Desember 2015, tepatnya pukul 06. 20 kutuliskan rasa yang semua orang pernah rasakan, yaitu menenteskan air mata. Dengan alunan lagu yang melankolis berjudul Broken Hearts dari Acha, makin menambah suasana tersedu-sedu, setelah lamunan panjang, dan berpikir tiada habisnya, maka kurasa air mata menjadi langkah awal tuk memulai hari baru.
Terkadang kehidupan tidak selalu mulus, semakin bertambah umur seseorang maka bertambah dewasa pula seseorang dan dan tingkat permasalahan itu memang datangnya sesuai dengan kedewasaan. Jika ingin memutar waktu, rasanya aku akan memilih kembali ke masa kecil yang penuh canda tawa, dan senyuman disetiap harinya.

Orang bilang, air mata itu pertanda cengeng, dan kekanak-kanakan. Itu adalah persepsi yang salah. Tahukah kalian dengan mengeluarkan air mata, itu bisa mengurangi beban masalah, setiap butiran air yang keluar dari mata, seperti sebuah terapi untuk hati bisa menenangkan diri. Jika air mata itu tidak keluar rasa sakitnya tuh di sini (nunjuk ke hati) seperti tertikam belati hingga membuat hati bisa terobek-robek dengan sadisnya. Bahasaku puitis abis ye.

Memang sebagai manusia yang memilki kekuatan iman dan taqwa, kita tidak boleh terlalu berlarut-larut dalam kesedihan akan luka yang bahkan berat sekalipun. Dengan mengikhlaskannya, dan bersabar, juga bertawakal kepada Allah adalah jalan terbaik. Percaya akan kuasa Allah haruslah ditanamkan, insya Allah solusinya akan ditemukan secara perlahan.
Tulisan ini bukan untuk, pamer atau mengadu pada dunia, bahwa keadaan sedih itu harus dipublikasikan. Dengan menuliskan setiap kata demi kata hingga membentuk kalimat, lalu menjadi satu paragraph yang utuh, serasa kesedihan itu bisa berkurang, bahkan dengan menulis, rasa air mata dengan pandangan yang berbeda itu bisa menghilangkan esensi rapuhnya hati.

Masalah memang tidak bisa kita publikasikan begitu saja, biarlah itu menjadi privasi yang hanya sang empunya masalah dan Allah saja yang tahu. Di akhir kisah tentang air mata yang tulus dari hati ini, ingin kukatakan bahwa, jangan pernah menahan air mata, jika ingn menangi, maka menangislah. Dengan mengeluarkan air mata, kita bisa mengeluarkan racun-racun di mata dan bisa membuat mata menjadi sehat, tapi sesuai kadarnya ya.

Bismillah, semoga hari bisa tersenyum kembali, dan merasakan indahnya nikmat kehidupan yang diberikan Allah saat ini, karena setiap tetesan air mata tadi telah mengembalikan energy untuk memulai kehidupan baru, dan berusaha berpikiran positif, cause I can di it, tanamkan dalam hati ya guys. Akhirnya selaesai juga tulisan ini pada pukul 06. 48.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar