Kamis, 31 Desember 2015

FENOMENA NGANTUK


Fenomena Ngantuk
Fenomena ngantuk adalah sebuah gejala di mana si penyandangnya merasakan mata terasa berat, hingga membuat mata berkedip-kedip mengeluarkan air mata, dan terjadilah proses menguap, hingga munculah kata-kata, haaaaaaaaaaaaaaaaa, nguantuk.

Hari ini merupakan ujian terberat bagiku, Jumat 1 Januari 2016, mulai pukul 01. 20, sudah mulai merasakan tanda-tanda mata ini tak bisa berfokus untuk mengetik, suasananya mendukung pula, dengan alunan music yang melankolis, terus suhu udara yang masih dingin akibat baru selesai hujan dan udara yang tampak sayu, rasanya semua kompak dan bersorak untuk menyuruh memejamkan mata.

Oh tidak, aku harus bisa melawan rasa ngantuk!!! demi tugas  masalahnya besok euy, menyesal juga tidak mengerjakannya jauh-jauh hari. nasib sudah menjadi bubur, baru saja setengah perjalanan mengerjakannya sepertinya mata ini sudah bergrilia menyuruh raga untuk berbaring di kasur.

Berbagai cara untuk menghilangkan rasa ngantuk, sebelum ngantuk ini makin parah, aku menggambar dulu, tapi hasilnya tetap saja, NGANTUK. Memang sih pada jam-jam segini mata memang sering mengantuk. Bahkan ada sebuah studi kasus di jepang yang ku ketahui bahwa para pekerjanya diberikan jam istirahat tidur siangnya, WOW bukan?


Ngantuk memang melanda manusia, tanpa permisi, bisa kapan saja dan di mana pun berada, tapi jangan sekarang waktuku tidaklah banyak, semakin menunda-nundanya pekerjaan ini tidak akan selesai. Tidur yang efekitf memang saat malam, tapi terkadang mata ini rasanya masih betah melek, sepertinya fenomean ngantuk ini menjungkir balikan keadaan, ada apa denganku? hanya bisa berdoa semoga fenomena ngantuk ini segera enyah. L L L L

Selasa, 29 Desember 2015

SENANDUNG KISAH SEINDAH NAMANYA



Senandung kisah Seindah Namanya
Hati tersentuh, saat terdengar gema lantunan huruf demi huruf dengan merdunya, dan ini bukanlah sembarang lagu, melainkan lagu yang bisa menyelamatkan diri dari dunia dan akhirat, itu ialah al-Quran senandung pereda amarah, yang kan berkisah tentang pelantunnya dengan harapan-harapan yang ada digengamannya. Seperti yang disampaikan oleh Aidh al-Qarni “Hiduplah bersama al-Quran, baik dengan cara menghafal, membaca, mendengarkan, atau merenungkan. Sebab ini merupakan obat paling mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan”

Sang Qoriah Lillahi Ta’ala
Indah Dwi Saprina, kelahiran Pontianak, 23 Juni 1995. Biasa dipanggil Indah, Terlahir dari keluarga yang cinta al-Quran, membuat suaranya seindah namanya. Semua itu ia peroleh melalui sebuah proses, yang menghantarkannya pada sebuah ingatan tentangnya bahwa ia adalah seorang Qoriah. Kisah itu berawal dari keseringan melihat dan mendengarkan keluarganya berlatih mengaji di rumah, terutama kakaknya, dirinya mengatakan awalnya tidak pernah ada kepikiran untuk menjadi Qoriah, tetapi hatinya tersentuh karena dalam kesehariannya sering bersentuhan dengan al-Quran.
Sejak kecil ia mulai berlatih, belajar dengan ayah dan kakaknya yang memang juga seorang pelantun dan pecinta al-Quran,  seperti belajar pada umumnya ia juga memahami al-quran dari nol, tidak hanya dengan belajar, ia juga sudah mengikuti lomba sejak SD, karena memanng dengan lomba lah kita bisa mengukur sejauh mana kemampuan dalam menerapkan ilmu tersebut. dalam hal perlombaan tersebut ada campur tangan keluargannya. Di balik namanya sekarang ada sosok ayah yang begitu mendukungnya.
Ayahnya yang memilki mitra memperkenalkan pada dunia MTQ, menjadikan itu sebagai rutinitas yang dijalani. Sebelum ia mengikuti MTQ secara matang ia ada koneksi dengan seorang bisa dibilang pelatih dan pembimbingnya, dari beliau juga ia belajar banyak untuk melantunkan ayat suci al-quran dengan merdunya. MTQ dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional sudah pernah diikutinya.
Ia mengatakan semua itu butuh proses, latihan, pembiasaan, dan juga pengorbanan. Tak lupa juga lakukan semua itu karena Allah, dan insya Allah atas izin-Nya semua akan berjalan pada jalurnya. Tapi, ketika dekat dengan al-Quran semuanya terasa menjadi lebih indah.

Asam Manisnya MTQ
Sedikit kisah  tentang ya,  MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) kalau di artikan lomba pembacaan quran, Suatu perlombaan di mana berusaha untuk mengupas isi dalam al-quran  nah kalau tilawah membacanya dengan nada, seperti  lagu bayyati (cabangnya bayyati jawabul-jawab) hijaz (cabangnya hijaz kard), nahawan (cabangnya nahawan jawab), rast (cabangnya zinjiran) jiharka, sika,( cabangnya sika Turki) shoba, MTQ terdiri dibagai atas beberapa cabang, 4 cabang, (1) Qiraatul quran,(2) khatil quran, (3) syarhil quran, dan (4) fahmil quran.
1.      Qiraatul quran lomba membaca quran dengan menggunakan lagu itu, bayyati (cabangnya bayyati jawabul-jawab) hijaz (cabangnya hijaz kard), nahawan (cabangnya nahawan jawab), rast (cabangnya zinjiran) jiharka, sika,( cabangnya sika Turki) shoba, ada juga tartil ngaji tanpa menggunakan lagu (untuk anak-anak).
2.      Khatil quran,diperlombakan ada 7 yaitu: naskhi, tsulus,diwani, diwani jali, farisi, kufi, riqah, (gaya tulisan yang diperlombakan) dan ini merupakan cabang seni lukis tulisan arab yang terbagi menjadi 3cabang yaitu dekorasi, mushaf, naskah. (nama perlombaan).
3.      Syarhil quran, terdiri dari 1 regu berisikan 3 orang, di mana masing anggota memiliki peran sebagai pensyarah (menjalaskan moderator), qori (yang mengaji), saritilwah (penerjemah).
4.      Fahmil quran, lomba cerdas cermat terdari tiga orang, soal soal yang diperlombakan umum biasanya, Meliputi PKN, Sejarah, IPS. Fiqih, Bahasa Inggris, ada seorang jubir, pertama babak paket setiap kelompok 1 amplop, berisikan beberapa soal, kalau tidak bisa menjawab dilempar ke kelompok dan hanya jubir boleh ngomong, babak rebutan baru kedua rekannya boleh ngomong,  ada dua tambahan soal sudah mendekati final seperti ilmu mawaris (pembagian warisan) dan fathurrahaman (dewan hakim membaca satu ayat, kemudian cari di kitab tersebut).
Perjalanan karirnya tidaklah selalu mulus, ada saja rintangan yang menghalangi, dikarenakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal itu terjadi pada saat ia hendak mengikuti lomba yang sangat akbar, seharusnya ia yang paling berhak, tetapi oleh kebijakan ia hampir saja tidak jadi ikut, tidak hanya itu ada hal yang harus ia korbankan yaitu pendidikannya, semua demi impiannya. Memang pada dasarnya mengikuti MTQ ini memang harus pandai-pandai membangun koneksi, karena tidak semua perlombaan itu murni dan objektif penilaiannya, seperti pada  teori hello efek dalam manajemen mengatakan bahwa seorang penilai itu akan menilai segala sesuatu berdasarkan hubungan kekerabatan yang dekat. Hal tersebut memang sudah menjadi hukum alam bagi sebagian manusia.
Itulah terkadang membuat orang malas untuk mengikuti MTQ, bakat-bakat hebat terkadang susah untuk ditemukan. Dikarenakan kekecewaan. Atas peristiwa tersebut, hanyalah bisa menyerahkannya pada Allah zat yang mengetahui segala-galanya. Indah juga merasa sangat terganggu atas ketidak adilan tersebut.

Akrabi Al-Quran Pesan Ayah
“Pesan ayah pada Indah amalkan al-Quran dalam setiap nafas, karena itu yang bisa menyelamatkan kita dari segala macam tipu daya fatamorgana” kata-kata ayahnya mengema hingga ke hati, yang kemudian mengalir dalam setiap tindakannya. Dari sosok ayah yang begitu bersahaja ia mulai meniti kehidupan yang begitu syahdu diiringi senandung al-quran yang tak pernah putus.
al-Quran juga banyak mengubah hidupnya, melalui tahapan-tahapan tanpa disadari. Tahapan itu berawal ketika ia hendak hijrah, dari yang dulunya hanya berpenampilan seadanya, hingga berkomitmen untuk memakai hijab sesuai dengan ketentuam syariat. Untuk memulainya tidaklah mudah, dan butuh keberanian dan percaya diri yang kuat. Dibalik keputusan itu ada sosok yang mendukungnya dari belakang yaitu dari keluarga dan teman-teman yang menyayanginya. Lingkungan yang memang sangat mendukukungnya menjadi alasan kuat ia untuk berhijrah.
pesan ayah yang ia terapkan, juga ia semaikan dalam setiap tindakannya, kesederhanaan dan keramahan selalu terpancar dari wajah yang disapu oleh aliran air wudhu, hingga prinsip itulah yang menjadi pengontrol dalam setiap tindakannya. Nikmat yang Allah titipkan dalam senandung merdu yang dilafazkan membawanya pada kehidupan Islam yang kaffah. Dirinya juga berusaha istiqomah dan terus memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Membuka Tirai Masa Depan
Semua orang punya masa depan, dan pasti keinginan yang muluk-muluk. Sang qoriah ini juga  menginginkan sebuah profesi di mana orang-orang dapat merasakan manfaatnya. Al-quran membawanya pada sebuah kepercayaan orang-orang terhadapnya dan keluarga, hingga atas permintaan warga di sekitar tempat tinggalnya untuk membuat TPA dan pada akhirnya atas bantuan kerabat-kerabat jadilah ruang di samping rumahnya untuk mengajarkan ngaji anak-anak, tidak sedikit anak-anak yang ingin mengaji di tempat tersebut, namun karena kurangnya tenaga pengajar dan juga ruang membuat anak-anak yang mengaji di situ juga dibatasi, banyak anak-anak yang kecewa atas keputusan tersebut.
Mencintai al-quran membuatnya melangkah menuju satu titik terang pada masa depannya, hingga tidak lagi bertanya dalam hati mau di bawa kemana nasib ini. Ia sempat heran kenapa orang-orang begitu antusias dan begitu menaruh percaya penuh padanya dan keluarga. Pada dasarnya hal itu memang sebuah pencitraan yang ia bangun sejak lama, hingga membuat besar namanya dan membuat orang-orang menaruh kepercayaan dan menyarankan untuk mendirikan TPA. Impiannya tidak hanya sebatas menjadikan TPA-nya bisa dirasakan oleh banyak orang. tetapi ada impian-impian lain yang ingin ia wujudkan.
                Harapan yang ia wujudkan di masa depan ialah bisa membuat hati orang-orang tersentuh tidak hanya dengan senandung al-Quran melainkan juga kata-kata motivasi darinya yang bernadakan dakwah. Karena ia ingin apa yang dilakukan, dipikirkan semuanya berdasarkan al-Quran. Namun, ada satu hal yang masih menjadi kendala baginya yaitu kepercayaan diri belum  bisa ia tanamkan, memang Indah adalah sosok yang bisa dibilang mampu untuk melakukannya, tapi rasa takut itu masih bersenyam dalam hati, sepatutnya sebagai muslimah yang baik kita harus bisa melawan rasa itu, dan mengambil kesempatan yang ada, karena kesempatan untuk menjadi da’i itu datang tidak berkali-kali, teman.

 Ada sebuah kata bijak untuk mengakhiri tulisan ini, dari seorang ustad yang pasti sudah tahu, yaitu Ustad Yusuf Mansur “Harapan adalah awal. Tapi bila berhenti hanya pada harapan, maka kaki kita hanya berpijak bukan melangkah” renungkanlah……………

Foto-foto saat MTQ


FOTO AWAL-AWAL MTQ





Jumat, 25 Desember 2015

SEMOGA BERJODOH

Semoga Berjodoh

Cinta adalah sebuah kata sakral, menjelma dalam Kesyahduan yang tampak pada  beningnya ikrar. Keistimewaan cinta yang hakiki itu tercermin dalam ikrar sehidup semati. Cinta memang indah, dan terkadang ia diidentikan dengan dua pasang manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagian orang yang menjalani prosesi penjajakan, dan Atas nama cinta yang dibangun ada terselip harapan, keinginan, dan impian menuju ridha-Nya, seperti kisah dua sejoli yang penuh pro dan kontra ini, dan waktu akan membuktikan cinta itu akan resmi atau tidak , juga atas restu dari yang Kuasa.

Tentang Dua Insan
 Dimulai dari calon imamnya dulu ya, ia adalah Jaka Darmarullah, pangilannya, Jaka, Jack, Jacky, Jengkol, dan Sunbee (pangilan dalam bahasa korea)  bebas memilih yang mana enaknya aja. Ia seorang yang cukup visioner. Tumbuh dalam lingkungan pesantren membuat setiap pemikirannya berdasarkan syariat Islam. Ia juga seorang organisator, aktif dalam organisasi mahasiswa, apalagi dalam berorasi hingga membuat orang mengangguk-anggukan kepala. Banyak hal positif dari dirinya yang bisa dipetik terutama pengalamannya dalam mendapatkan uang, ia pernah bekerja di asuransi jasa, juga mencoba peruntungan dalam berbisnis garmen sedarhana.

Nah sekarang bahas sang hawanya, nama lengkap Elsi dini mardiati, nama panggilan paling populernya ialah Cici. Ia merupakan anak rantauan, dari kampungnya para penulis-penulis terkenal seperti Buya Hamka (karya tengelamnya Kapal Van Der Wick) juga Ahmad Fuadi (karya: Negeri Lima Menara), udah tahukan, itu loh daerah asalnya rendang, ya Padang Namonyo. Gadis hitam manis ini merupakan sosok mandiri, yang perlu untuk kita contohi, karena ia tidak hanya kuliah melainkan juga bekerja di warung milik keluarga, dari gajinya itulah ia bertahan hidup, dan ia tidak meminta uang jajan pada orang tuanya lagi, hebat ya.

Ini kisah tentang rasa yang datang tanpa mengucapkan assalamualaikum, atau mengetuknya lebih dahulu, rasa itu mengalir begitu saja. cerita itu berawal dari study tour, di dalam bis tanpa sengaja sang hawa pun duduk sendiri, dan sang imam pun duduk disampinya. Di tengah perjalanan, sang imam pun replek menjatuhkan kepalanya ke bahu sang hawa, dari situlah bibit rasa itu mulai disemai, dan kejadian itu pun mendapat reaksi dari ketua jurusan hingga teman-teman, dan akhirnya semua orang selalu mencomblangkan mereka,

tapi prosesnya tidak sampai disitu saja, dan itu pada tahap saling mengenal satu sama lain lewat teman dekat juga seperti via telepon, sang hawa tidak membiarkan hatinya didapatkan dengan mudah, dan kesungguhan hati itulah yang mengantarkan mereka pada status ta’aruf. Kisah tadi berdasarkan penuturan sang hawa ya.

Tentang kontroversi cinta
Cinta mewarnai waktu dengan sekenario yang tak terduga. Terkadang hatilah yang menjadi kobannya, adakalanya juga ia bisa terasa manis sepanjang waktu. Memang topik tentang cinta tak akanada habisnya untuk dibahas, dan memang sudah ditetapkan menjadi kontroversi sepanjang masa, itu berlaku bagi siapa saja yang menjalaninya, seperti pada dua sejoli ini.

Pada awal menjalani hubungan, memang terasa indah, dan sering mengingatkan, contohnya pada saat datangnya waktu shalat, sang imam mengatakan lewat via SMS “shalat yuk!!!”, tutur sang hawa. Di pertengahan hubungan mulailah ada gonjang-ganjing, percekcokan itu ada. Pada kenyataannya memang dua sejoli ini selalu terlihat dalam keadaan apa pun selalu melengkapi, tapi tulah awal cinta menjadi sebuah kontroversi.

Kontroversi cinta, yang kapan pun siap meledakan partikel-partikelnya pada siapa pun. mungkin rasa itu sedang diuji, akibat selalu bersama, membuat sebagian orang angkat bicara, memberikan petuah-petuahnya, dari awal-awal hubungan tersebut sudah dinasehat. Ikatan yang terlalu kuat itu memang sangat sulit untuk dibuka, apalagi direngangkan, hingga tak mudah untuk membuat hati menjadi peka. Manusia memang tak luput dari khilaf dan salah, maka kehatian-hatian harus menjadi prinsip dalam sebuah hubungan.

Ketidaksukaan orang-orang terhadap diri, mungkin bisa menjadi alarm bagi diri untuk bangun dan hijrah menuju diri yang lebih baik, buktikan jika memang tidak merasa bersalah, dengan prestasi, tidak hanya dengan omongan, tapi dengan bukti nyata. Tinggalkan sepotong jejak dengan mengagumkan, meski sepotongnya lagi terdapat luka.

Sang hawa ingatlah bahwa pembelaan terkadang tidak memandang mana yang benar dan mana yang salah, terpenting ia memenangkan pendapatnya, disitulah kewaspadaan perlu ada, orang-orang yang awalnya percaya penuh pada nilai persatuan, terpecah, hanya menyisakan serpihan kasihan saja, memang cinta itu tidak perlu untuk dihentikan, dalam ketidaktahuan cinta menjadi boomerang, hingga menjadikannya seperti bom waktu, yang siap meledak kapan pun itu.

Sang imam renungkanlah menaati nurani akan menuntun pada suatu titik terang, jika hati terkunci, dan mengabaikan pinta nurani, maka cinta itu bisa membutakan setiap orang yang menjalaninya. Jika menginginkan sesuatu yang besar, tak perlulah mengorbankan banyak hal, lakukan dengan cara sedarhana, percayalah akan kuasa-Nya bahwa segala sesuatu itu mudah, jika dilakukan dengan cinta dan kasih dan semua kan berjalan dengan indahnya.

Tentang Langkah Menuju Surga-Nya
semakin lama hubungan dijalani, maka manisnya pun perlahan memudar, berganti pada masa di mana semua sikap dan sifat asli tidak lagi sembunyi di balik topeng. Saat itulah sebuah proses menerima kekurangannya masing-masing, karena cinta itu seperti air yang mengalir begitu tenangnya hingga membawanya pada sebuah ketulusan jiwa, maka jangan nodai dengan kehilafan-kehilafan yang tak beralasan.

alangkah indahnya jika cinta itu dikrarkan dengan jalan yang halal. Tak perlu lagi ada fitnah dan cemburu, memang untuk membina cinta yang hakiki tidak perlu terburu-buru, perlu untuk mengenalnya terlebih dahulu, tapi, terlalu lama juga akan membuat cinta yang sejak awal berkomitmen terasa indah dan manisnya, saat membina langkah menuju surganya, ia perlahan pudar yang hanya menyisakan sedikit getaran saja. jika tak mau hal itu terjadi maka, segeralah !!! Jika proses saling mengenal itu terasa sudah sempurna, maka tak ada kata nanti. Bukankah Allah sudah mengingatkan pada dua insan yang memilki daya tarik satu sama lain, dalam surah an-Nissa ayat 1:

wahai manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) dan (Allah) menciptakan pasanganya (Hawa) dari dirinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakan  laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta , dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Jangan ada keraguan akan kuasa-Nya, untuk mencapai surga-Nya yang hakiki, perlu dukungan dari dua pasang insan satu sama lainnya. Ada pepatah yang mengatakan dibalik pria yang hebat ada sosok perempuan yang hebat di belakannya yang mendukung tanpa henti. Ingatlah pada kata-kata Jadilah manusia yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Perubahan, perkembangan, pergerakan, kehidupan baru atau apalah itu namanya tidak akan akan pernah terjadi jika kisah yang kita ciptakan putus di tengah jalan, maka selesaikanlah dengan indah. Biarkan ketulusan hati meronta-ronta pada nurani, mengatakan bahwa semoga berjodoh, hingga membuat cinta itu menjadi tenang, dan sebening rasa yang tak kasat mata.


Ada satu pantun untuk kalian yang semoga berjodoh J J J J J

Ujungnya malam
Pertanda cerahnya hilal
Ucapkan salam
Pada cinta yang halal



Sabtu, 19 Desember 2015

MEMANDANG REMBULAN


Memandang rembulan

menghitung bintang
tak kan ada habisnya
karena mustahil bisa

Berbeda dengan rembulan
Hanya ada Satu
Cahayanya seperti kuntum
Mawar yang berjatuhan

Keindahan itu terlihat
Di balik jendela

Ia seakan tersenyum padaku
Membuat resah pun menepi

Indah pun bersemi
Rasa seakan utuh

Hai apa kabar rembulan, malam minggu 19 Desember 2015, sabtu tentunya, dimulai pukul 6. 46, masih terlihat cahayamu menerangi kamarku, dengan penuh senyuman kutuliskan keindahanmu dalam bait-bait harapan.

Rembulan adalah fenomena alam yang patut disyukuri, karenanya kita dapat merasakan cahaya di kegelapan malam. Walau hati resah, terasa tertusuk sembilu sekalipun, coba deh lihat kelangit yang hitam, rasa itu akan hilang secara perlahan, berganti dengan senyuman. Bahkan ada ulama yang mengatakan “barang siapa tidak menghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya” oleh Siriy as-Saqathi. Karena itu kita patut mensyukuri nikmat.

Nah, manfaatkan waktu yang sedikit ini untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan, duduk sejenak dan lihat betapa indahnya langit malam. Meski terkadang kita merasa tidak pantas untuk merasakan nikmat itu, percayalah bahwa tidak ada manusia yang lupat dari kesalahan dan dosa bahkan Abu Nawas pernah berkata “kuakui dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku” maka nikmatilah hidupmu saat ini, karena waktu tak akan pernah kembali.

Coba renungkan lagi, di bawah cahaya rembulan yang bertahtakan kenikmatan, singkirkan resahmu  dan ciptakan zona bahagiamu, seperti kata Dr Aidh al-Qarni “kemuliaan itu tidak diberikan secara Cuma-Cuma. Kemuliaan itu didapat dengan kesungguhan dan diperoleh dengan pengorbanan. Rasa sakit yang sedetik itu terasa bagaikan sehari, dan kenikmatan sehari itu serasa sedetik. Malam yang bahagia itu terasa sangat pendek, sedangkan malam yang penuh kedukaan terasa sangat panjang dan berat.”

Lakukan hal sesuka hati, di bawah rembulan, kerlap-kerlipnya mampu membuatmu jatuh hati hingga melting, hanya satu pintaku saat waktu teristimewa ini, semoga malam-malam selanjutnya akan seperti ini, bisa memandang keindahnnya di balik tirai jendela dengan sayup-sayup angin yang bersiul berlalu secara perlahan.

Rembulan, sepertinya aku kehabisan kata-kata untuk mendefinisikan, karena hanya ada satu kata yang dapat melukiskannya yaitu INDAH.  Sepertinya syair-syair termerdupun mulai dilantunkan menyeru umat manusia menjalankan ibadahnya. Tibalah saatnya untuk kuberhenti sejenak memandang rembulan, pada pukul 07. 20.



Kamis, 17 Desember 2015

DOUBLE FIT BERLAPIS INSPIRASI

Double Fit Berlapis Inspirasi

Inspirasi, itu rasanya tak akan pernah punah, ia akan selalu datang kapan pun, di mana pun, dan bahkan dengan orang yang tak pernah kita duga sebelumnya. Kita memang perlu yang namanya pemikiran kritis, tapi kritis pada tempatnya ya, bukan yang ekstrim itu. kritis sebenarnya bisa menghasilkan sebuah kreatifitas, seperti yang akan terjadi pada kisah ini, daya sensitifitas yang tak pernah orang tahu sebelumnya, bahkan dirinya pun tidak sadar bahwa ia memiliki daya ledak pada potensinya untuk lebih maju lagi.
lewat filosofi dari double fit, inspirasi itu datang, double tip yang kita kenal berwarna putih, yang dijadikan untuk merekatkan kertas-kertas, kali ini akan menghiasi ribuan kisah inspirasi, dari pengalam hidup yang tak orang tahu sebelumnya. Doble fit akan merekatkan kita pada sebuah pemahaman bahwa hidup itu penuh perjuangan, hidup akan menjadi istimewa saat kita membuatnya seperti air sungai yang mengalir terus menurus, tidak seperti air yang tergenang yang akan membuatnya tidak pernah menjadi apa-apa bahkan bisa saja membuatnya rusak.

Who Are Double Fit?
Kalian pasti tahu lem perekat berwarna putih yang terdiri dari dua tepi, kertas dan lemnya. Nah, kata double fit itu sebenarnya tanpa sengaja, dicetuskan oleh teman kami di kelas. Tapi bukan double fit lem itu yang ingin di bahas, ini adalah mengenai dua gadis mandiri, yang kembar. Mereka dipertemukan di kelas yang sama. Kita saksikan kronologisnya…………….

Awal-awal masuk kuliah, kisah itu berawal dari papan pengumuman, nama-nama yang diterima di jurusan. menurut cerita si Atun, ia melihat papan pengumuman itu dan ia pun kaget “loh kok namaku ada dua???”, itu kejangalan yang pertama, segmen kejangalan yang kedua, saat ospek, nama si Atun itu pun di panggil, tapi datanglah si Fifit ia pun maju, dan mereka pun mulai panik, kalau cowok mungkin udah adu tonjok kali ya, hehehe, kidding ya guys. Tau gak kenapa mereka berdua maju, dan dari awal aku sudah mengatakan mereka kembar, itu karena mereka kembar namanya, dunia emang sempit ya, dan Allah memperlihatkanku kejadian yang unik ini.

Si kembar nama ini sama-sama punya satu kata nama yaitu FITRI. Saat masuk kelas juga orang-orang pada kaget semua kok bisa sama ya. Ada apa dengan mereka??? Sampai setiap dosen yang masuk aja sering lupa dengan yang satunya, dan kadang bilang begini “kok nama fitri ada dua ya?” yang lain menjawab “emang ada dua pak!!” nomor absenlah yang menjadi pembeda di antara mereka, jadinya Fitri 15 dan Fitri 20, atau Fitri A dan Fitri B.  udah taukan sejarahnya mereka, tapi kami memanggil Fitri A dengan sebutan Atun dan Fitri B dengan sebutan Fifit.

Dua kepribadian berbeda, wajah berbeda, juga postur tubuh yang berbeda tapi mereka punya kesamaan yaitu nama yang sama yaitu Fitri, saja. tapi dalam keseharian mereka juga satu gank, dan mereka tergabung dalam Cherybel, eh salah, namanya Mianeff, kalau gak salah tulisannya, berisi 7 perempuan dengan masing-masing warna, hingga menjadi full color, hehehe.

Inspirasi Manajemen Ala Fifit
Nah, ini adalah segmen di mana semua rasa gak nyangka dan kaget itu terjadi, Fifit yang selama ini aku kenal feminin dengan kulit kuning langsatnya, ternyata punya manajemen yang wonderfull, aku tidak mengada-ada apalagi mengalai-alai. Dari yang kulihat darinya ia adalah orang yang biasa-biasa saja, normal seperti layaknya seorang gadis pada umumnya. Lewat cerita ala kadarnya ini kurasa kita bisa mengaplikasikannya juga. Ok, kita mulai manajemen ala Fifitnya…………

Dalam hal uang, Fifit itu orang yang tak perlu diragukan lagi, kenapa?ya karena ia memanfaatkan kecerdasannya untuk berfikir dan menemukan metode untuk mencapai tujuannya dengan menabung. Manajemen yang pertama ala fifit, menabung itu gak hanya di bank, tapi juga perlu di celengan yang bisa diambil tentunya. Manajemen kedua, jika kita di beri uang bulanan, maka semuanya harus dijatah sesuai keperluan, misalnya belanja bulanan sendiri, jajan, makan di rumah/kos, beli baju atau buku. Kemudian sisakan juga untuk menabung. Dan manajemen ketiga, adalah jangan lupa bersedekah, karena kekuatan dari memberi itu akan mendatangkan pahala dan juga berkah. Pada intinya jika kita mendapatkan uang, perlu untuk menyisihkannya untuk ditabung.

Untuk mencapai suatu tujuan itu emang gak gampang, Butuh perjuangan, dan mental yang kuat. Semua itu juga pernah dialami si Fifit, ia bercerita bahwa waktu liburan semester 4 lalu yang hampir 3 bulan ia manfaatkan untuk mencari uang dengan bekerja di kampungnya di warung makan, jaraknya sangatlah jauh dari rumahnya, ada insiden ketika ia sedang dalam perjalanan pulang, ban motornya tiba-tiba kempes, dalam keadaan yang lelah ia pun terpakasa untuk mendorong motor sampai hingga ke rumah, salut deh pokoknya.

Berkat kerja kerasnya dalam menabung, ia telah memilki butik di depan rumah yang ia biayai sendiri dari hasil keringatnya, dari sebelum kuliah. Kertarikannya dalam dunia dagang membuatnya sekarang menekuni dunia itu, kepandaian bernegosiasi, juga pandai membaca segmentasi pasar sudah berhasil Fifit lakukan, namun tak selamanya dalam berdagang itu selalu lancar, ia juga sedang dilanda krisis, dikarenakan butiknya tidak seramai dulu, percayalah Fit untuk mencapai tujuan itu butuh proses, jangan pernah berhenti bermimpi, dan teruskanlah semangatmu untuk berdagang.

Semua keringat telah dibayar, apapun yang ia inginkan bisa ia beli, bahkan terkadang ia membelikan sesuatu untuk kedua orang tuannya, bahkan ia meminjamkan uang kepada saudaranya. Bisa dibilang tidak bergantung sepenuhnya pada orang tua kalau masalah uang. Diakhir katanya padaku, ia menyematkan kata jangan lupa untuk berbagi kesenangan yang kita punya baik dengan keluarga, juga dengan sesama.

Pengalaman Hidup Dari Atun
Atun, aku memanggilnya Onny (pangilan kaka bagi orang korea), orangnya kalau tertawa lesung pipinya mengalahkan punya Afgan, hehehe. Orangnya cukup dewasa, dan enak diajak curhat. Selain memilki keunikan pada namanya, ternyata ia juga memilki pengalaman hidup yang cukup mengetarkan jiwa, kita simak kisahnya berikut ini…………….

Sebelum masuk kuliah, ia memang sudah mendaftar di perguruan tinggi umum, tapi ia kecewa karena ia diterima kuliah pada malam hari, dan memutuskan untuk tidak mengambil, lalu bekerja di sebuah mini market tidak jauh dari rumah. Di situlah ia belajar bagaimana menjadi seorang karyawan yang harus disiplin, seperti datang tepat waktu, letihnya menyusun barang-barang pada tempatnya, kemudian juga lelahnya harus tersenum terus pada pelangan. Selama setahun ia mengangur dan selama itu pula ia bekerja di mini market itu.

Anak bungsu dari dua bersaudara ini memang termasuk anak yang mandiri, sejak lulus SMA, ia juga tidak sepenuhnya meminta tanggungan uang dalam kesehariannya pada orang tua. Berkat pengalaman satu tahun itu, ia tahu rasanya bersabar dalam bekerja, dan menerima keputusan yang sebenarnya berat baginya yaitu harus menunda kuliahnya. Dari hasil kerjanya di mini market itu ia juga menuai hasil, bisa membiayai awal masuk kuliah dan juga fasilitas untuk kuliah ia juga menyediakannya.

Ia mengajarkan pada kita bahwa tidak perlu bersedih berlarut-larut, sebab apa yang sudah dialami akan membuahkan hasil yang begitu manis, semanis gula yang didatangi semut. Memang terkadang ada sebagian perempuan malu untuk bekerja di tempat seperti itu, tetapi ia membuktikan bahwa dengan mengenyampingkan gengsi akhirnya mendatangkan berkah.

Kesabaran dan keikhlasan, membuatnya bertemu dengan teman-teman yang baik padanya, dan menjerumuskannya pada jalan yang benar. Mempelajari Islam lebih dalam lagi, kini ia menularkan kebiasaan baik pada anak-anak bersama teman sekelasku dengan mengajar mengaji, tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga menghasilkan uang.

Conclution Story Of Double Fit
Dua orang yang sangat berbeda, disatukan dalam nama, memberikan banyak inspirasi yang sepatutnya  diteladani. Semangatnya, kesabaran, juga keuletan dalam mengarungi kehidupan perlu diacungi jempol. Seperti yang dikatakan oleh Solikhin Abu Izzudin “kreativitas, kegigihan, dan keuletan dalam melakukan percepatan diri adalah kunci sukses karya besar orang-orang biasa dalam meluarbiasakan dirinya.”

Asam, manis hidup memang akan terasa pada setiap proses dalam menjalani kehidupan. Tetapi kehidupan akan mengajarkan  bagaimana hidup yang sesungguhnya. Cerita dari double fit telah mengajarkan dan memperlihatkan pada kita bahwa dalam proses itu butuh usaha, dan juga ketika mencapai puncak kesuksesan, jangan pernah melupakan Allah sedikitpun, Double fit, lem perekat itu ibaratkan memberikan beribu-ribu lapis inspirasi yang cukup membuat orang terdekatnya kaget.

Memang kita tidak perlu untuk mengumbar kehidupan pribadi, tapi ketika itu menyangkut sebuah pelajaran hidup, itu sangatlah perlu dunia tahu, bahwa kita memilki inspirasi yang tak pernah orang tahu sebelumnya, mungkin saja dengan itu orang-orang bisa terinspirasi juga bisa membuat hidupnya lebih berarti. Karena kebangaan akan menghiasi ketika diri sudah bisa bermanfaat bagi orang lain. pengalaman hidup yang mengetarkan jiwa, akan menjadi sejarah yang tak ada yang tahu hingga ajal menjemput, ketika kita berpikir sebaliknya, bahwa dengan menuliskannya ia akan abadi walapun raga tak lagi berada di dunia.


Selasa, 15 Desember 2015

TEARS OF QALBU

Tears Of Qalbu

Mungkin judulnya kelihatan cengeng, melankolis, atau lagi ada masalah. Memang pada saat ini, rasanya kehidupan yang dijalani terasa begitu berat. Semua manusia, termasuk yang membaca tulisan ini pasti pernah meneteskan air mata. Bahkan bayi yang baru lahir saja, ketika pertama kali keluar dari rahim ibunya,menangis, dan mengeluarkan air mata.

Air mata terkadang diidentikkan dengan seorang perempuan, mungkin karena perempuan itu punya rasa sensitifitas tinggi terhadap masalah kali ya. Hingga begitu mudahnya butiran-butiran air itu keluar dari mata indahnya, menangis itu relative, kenapa? Orang mengeluarkan air mata itu tidak hanya karena bersedih saja, tapi juga menangis karena bahagia. Tapi kali ini yang ingin shere adalah air mata yang keluar karena rasa bimbang dan sedih.

Rabu, 16 Desember 2015, tepatnya pukul 06. 20 kutuliskan rasa yang semua orang pernah rasakan, yaitu menenteskan air mata. Dengan alunan lagu yang melankolis berjudul Broken Hearts dari Acha, makin menambah suasana tersedu-sedu, setelah lamunan panjang, dan berpikir tiada habisnya, maka kurasa air mata menjadi langkah awal tuk memulai hari baru.
Terkadang kehidupan tidak selalu mulus, semakin bertambah umur seseorang maka bertambah dewasa pula seseorang dan dan tingkat permasalahan itu memang datangnya sesuai dengan kedewasaan. Jika ingin memutar waktu, rasanya aku akan memilih kembali ke masa kecil yang penuh canda tawa, dan senyuman disetiap harinya.

Orang bilang, air mata itu pertanda cengeng, dan kekanak-kanakan. Itu adalah persepsi yang salah. Tahukah kalian dengan mengeluarkan air mata, itu bisa mengurangi beban masalah, setiap butiran air yang keluar dari mata, seperti sebuah terapi untuk hati bisa menenangkan diri. Jika air mata itu tidak keluar rasa sakitnya tuh di sini (nunjuk ke hati) seperti tertikam belati hingga membuat hati bisa terobek-robek dengan sadisnya. Bahasaku puitis abis ye.

Memang sebagai manusia yang memilki kekuatan iman dan taqwa, kita tidak boleh terlalu berlarut-larut dalam kesedihan akan luka yang bahkan berat sekalipun. Dengan mengikhlaskannya, dan bersabar, juga bertawakal kepada Allah adalah jalan terbaik. Percaya akan kuasa Allah haruslah ditanamkan, insya Allah solusinya akan ditemukan secara perlahan.
Tulisan ini bukan untuk, pamer atau mengadu pada dunia, bahwa keadaan sedih itu harus dipublikasikan. Dengan menuliskan setiap kata demi kata hingga membentuk kalimat, lalu menjadi satu paragraph yang utuh, serasa kesedihan itu bisa berkurang, bahkan dengan menulis, rasa air mata dengan pandangan yang berbeda itu bisa menghilangkan esensi rapuhnya hati.

Masalah memang tidak bisa kita publikasikan begitu saja, biarlah itu menjadi privasi yang hanya sang empunya masalah dan Allah saja yang tahu. Di akhir kisah tentang air mata yang tulus dari hati ini, ingin kukatakan bahwa, jangan pernah menahan air mata, jika ingn menangi, maka menangislah. Dengan mengeluarkan air mata, kita bisa mengeluarkan racun-racun di mata dan bisa membuat mata menjadi sehat, tapi sesuai kadarnya ya.

Bismillah, semoga hari bisa tersenyum kembali, dan merasakan indahnya nikmat kehidupan yang diberikan Allah saat ini, karena setiap tetesan air mata tadi telah mengembalikan energy untuk memulai kehidupan baru, dan berusaha berpikiran positif, cause I can di it, tanamkan dalam hati ya guys. Akhirnya selaesai juga tulisan ini pada pukul 06. 48.

Sabtu, 12 Desember 2015

The Perfect Muslimah is inspiring book

The Perfect Muslimah
perempuan yang indah akhlaknya, teduh parasnya, brilian otaknya, mantap agamanya, luas pergaulannya, dahsyat prestasinya, hebat kontribusinya, siapa yang tidak mau menjadi seperti itu, dan semua itu ada dalam buku the perfect muslimah karya Ahmad Rifa’I Rif’an. Diterbitkan pada tahun 2013 oleh PT Alex Media Komputindo, berjumlah 290 halaman.

Buku ini terasa ringan dan sederhana dalam penyampaiannya, salut rasanya ternyata dibalik karya terbaik ini adalah sosok seorang pria, yang sangat menghormati perempua, saking ia menghormati baik orang-orang yang dicintai, maupun bagi setiap perempuan ia tulis dengan butiran-butiran mutiara yang sangat memuka bagi siapa saja yang membacanya.

Buku ini memperlihatkan proses perjalanan perempuan lewat kisah, yang terkadang saat membacanya bisa tersenyum sendiri. Buku ini mengedukasi pembaca bahwa perempuan itu tidak hanya sebatas calon ibu rumah tangga yang sekedar mengurus anak dan suami, tapi hakikinya perempuan itu memiliki potensi untuk mengembangkan dirinya, ia bisa memilki peran yang ganda. Karena pengahargaan tinggi penulis pada sosok-sosok perempuan, ia berani memberi judul ini dengan kata sempurna, namun tetap pada etika penulisan kata yang sopan dan sederhana.

Ada kata memukau dari penulis yaitu pada bagian 1 halaman 1 “saya percaya, bahwa kesempurnanan seorang manusia justru terletak pada ketidaksempurnaannya. Maka, setiap rasa kagum pada seseorang. Saya selalu menyisakan  ruang dalam jiwa untuk menerima segala kekurangannya. Paling tidak sebagai obat jika kelak ada rasa kecewa”

Berikut kata-kata yang sangat menginspirasi dari seorang pria untuk para perempuan-perempuan.
“Jadilah muslimah super. Muslimah yang punya impian dan cita-cita dahsyat. Jangan pernah takut menarget hal muluk. Karena pertolongan Allah pasti akan hadir bagi hamba-Nya yang punya niat baik untuk maju dan sukses di masa depan” Halaman 15.

“Bagi para pembelajar sejati, seteguk ilmu yang diminum, akan melahirkan dahaga atas ilmu yang baru lagi. Keingintahuan mereka terhadap ilmu tak pernah terpuaskan. Inilah dahaga paling indah, yakni dahaga terhadap ilmu pengetahuan” halaman 19

“Ilmu dan seni tanpa agama, jadinya tabu. Agama dan seni tanpa ilmu, jadinya ragu. Agama dan ilmu tanpa seni jadinya kaku” halaman 23

“Di dalam mengarungi kehidupan banyak ombak dan mungkin badai yang akan dihadapi, tanpa itulah seni kehidupan. Teruslah kembangkan layar dan nikmati perjalanan kita hingga sampai ketujuan. Bekerja dengan sungguh-sungguh. Berdoa dengan sungguh-sungguh” halaman 37

Jika terpaksa harus membenci sebuah kata, maka bencilah kata rata-rata. Benci jadi orang yang rata-rata rezekinya, prestasinya rata-rata, nilainya rata-rata, kontribusinya rata-rata, tampangnya rata-rata, jabatannya rata-rata, gajinya rata-rata, amalnya rata-rata, perjuangannya rata-rata. Padahal karunia Tuhan pada manusia adalah sesempurna-sempurnannya. Harusnya prestasinya juga melejit, rezekinya melangit, kala gagal segera bangkit, sekali hidup harusnya rezekinya hebat” halaman 43

“Mereka mampu menangani gejolak jiwa dengan menyirami benih impian yang ada. masalah boleh datang, tetapi cita-cita jangan sampai goyang. Ujian boleh hadir, tapi impian jangan sampai mati”
“Orang biasa tetapi melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Itu yang lebih kita butuhkan dibandingkan orang yang kelihatannya besar. Tetapi hanya mampu melakukan pekerjaan yang remeh. Kehidupan the perfect muslimah bukan untuk dikagumi. Tapi untuk diteladani. Bukan untuk disanjung-sanjung, tapi untuk dihikamati, bukan untuk dipuji-puji. Tapi untuk dijadikan pedoman untuk menggapai kualitas pribadi yang makin berkembang dari waktu ke waktu”

Sebenarnya ingin kutulis tiap bait-bait kata yang ada dibuku ini, tapi waktu tak akan pernah cukup. Buku ini patut diapresiasi, untuk menjadi seorang muslimah kita harus memiliki sifat visoner, yang tak mudah terkena benturan apa pun, dan selalu membentengi diri dengan segenap iman. Memang proses kehidupan yang akan memperlihatkan siapa kita sebenarnya, maka dari itu untuk menjalaninya butuh yang namanya kekuatan, bukan seperti kekuatan wonder women tetapi, kekuatan percaya diri. Dari sifat itu semua partikel kekuatan itu akan menjadi satu dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Percayalah sobat, ini juga berlaku bagi kaum pria…………………..


Kamis, 10 Desember 2015

BINTANG SIRIUS MENJELANG SUBUH

Bintang Sirius Menjelang Subuh

Layaknya sebuah harapan yang terukir lewat senyum, hingga membuat pagi, Selasa 8 Desember 2015, di dusun Raut Kayan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau terasa sebuah kejutan. Embun yang terasa singgah dan melebur dalam lapisan kulit terluar yang terlihat, terasa begitu mengusik suhu tubuh, dan terjadilah “menggigil”. Bayangkan saja, bangun di pagi buta sekitar pukul 3 pagi di daerah perbukitan pula. Sebenarnya aku tak akan bangun jika tidak mendengar suara brisik temanku. Sama seperti hari sebelumya, setelah bangun tidur langsung ke WC dan mandi. Itu adalah awal kisah petualangan penelitian yang tak terlupakan

Pada hari sebelumnya saja, terasa mandi dicampur es batu, dinginnya luar biasa. bayangkan saja sebelum subuh berkumandang kami sudah cebar-cebur di dalam WC, karena tak tahan dengan air yang kebangetan dinginnya itu, aku pun menyiram air ke tubuh secara perlahan, dan walhasil setelah keluar dari WC, kulihat deretan mereka yang mengantri mandi, seperti ngantri BLT (bantuan langsung tunai), hahaha, maafkan aku ya teman-teman.

Kembali lagi ke cerita awal. Pada hari kedua, aku bangun seperti hari sebelumnya, karena mendengar kehebohan dari temanku itu. Setelah terbangun aku pun bersiap-siap pergi ke kamar mandi karena kamar mandi masjidnya hanya dua, jadi harus menunggu. Tanpa sadar aku, melihat ke langit, hatiku terasa seperti pujangga yang siap untuk mengelarkan syair terbaiknya dan kukatakan kepada temanku yang sama sedang menunggu antrian “kamu tahu gak apa nama bintang yang paling terang itu” temanku pun menjawab “gak tahu”, dengan senyum berbinar aku mengatakan “itu namanya bintang Sirius”

Momennya sangat pas menurutku, metaku tak terhenti melihat ke langit yang masih terlihat gelap dengan dihiasi taburan bintang, tapi mataku hanya tertuju pada satu bintang itu yaitu Sirius. Saat melihat bintang Sirius menjelang subuh itu, aku merasa keadaan kembali di mana aku dengan impian mulukku yang cukup memukau itu yaitu aku ingin melihat bintang dari dekat, karena aku suka semua benda yang berada di angkasa. Dulu aku sangat menyukai pelajaran galaksi bima sakti dan jagad raya makanya aku tahu. Hehehe, sedikit pamer, gak apa-apakan

Aku merasa impianku sejak kecil terkabul, melihat keindahan bintang sirius di atas bukit, dan ia memancarkan keindahnnya di pagi yang syahdu itu. Meski cita-citaku pupus untuk menjadi bagian dari orang BMKG (badan Meteologi, dan Geofisika), karena dengan profesi itu aku bisa melihat keindahan bumi dan angkasanya, sebenarnya impianku hampir terwujud, karena waktu SMA, ada peluang untuk masuk UGM, dan aku ingin sekali masuk jurusan itu, tapi mimpi itu terhalang restu orang tua. tak apalah jika aku ke sana, mungkin aku tak akan bisa melihat keindahnnya di subuh, dan hari itu luka itu terasa terobati, dan mata ini tak henti-hentinya memandang keindahannya yang terasa dekat.


Subuh yang tak akan kulupakan seumur hidup, keindahan jagat raya yang tanpa sengaja mampir di depan mata, membuatku kembali semangat menjalani proses kehidupan, dan aku merasa mimpi-mimpiku terasa hidup dan semakin dekat denganku. Terima kasih ya Allah engkau telah mempertemukan aku dengan subuh yang begitu syahdu ditemani bintang Sirius yang hampir membuatku melting seperti es krim…………




Jumat, 04 Desember 2015

DENTINGAN GELAS PECAH


Dentingan gelas pecah
Ketika suara gelas pecah berdenting kuat di telinga, hati pun ikut terbanting hingga terluka. Gelas pecah selalu diidentikan dengan pertanda buruk, seolah ia adalah alarm bagi orang-orang yang percaya akan hal tersebut. Memang denting tak pernah salah, tapi setidaknya gelas yang pecah itu harus memberi alasan agar hati tak serasa badai yang mengahantam tanpa permisi. Sayangnya, bukan firasat itu yang dipertanyakan.

Ini tentang gejolak rasa, ketika semuanya terasa biasa-biasa saja, lalu dikejutkan seperti suara dentingan gelas pecah, sakit, sakit, dan sakit, serpihan-serpihan kacanya serasa menusuk, hingga merobek hati ini hingga hancur tak bersisa, karena sebuah keegoisan dari yang tak mau mengerti.

Gelas kaca yang tampak mewah dan indah saja, saat berada di pinggir meja, lalu kemudian tersentuh sedikit, jatuhnya begitu mengenaskan hingga menghilangkan esensi mewahnya lagi, yang ada hanyalah tinggal partikel-partikel kaca tergeletak tak berarti di lantai.

Sebuah kepercayaan dibangun dengan pengharapan yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, seketika pudar bersama rasa yang sudah terlanjur basah bagaikan diiris sembilu ini. Tidak ada lagi keindahan dalam kebersamaan yang ada hanyalah ketegangan.

Andai waktu bisa diputar, mungkin pengharapan untuk sebuah alarm pencegah badai ingin dipasang, hingga ia tak menjadi mimpi buruk dalam tidur, tapi dentingan suara gelas itu sudah mengalir bersama kuatnya arus yang membawanya pada suatu batu besar dan menahannya untuk tidak pergi dengan mudah, hati pun sudah mencoba untuk keluar dari pusaran air yang terhalang batu, tapi sepertinya tidak berhasil. Maka hati pun harus merelakan dan hanya bisa termenung dan sekali-kali mengingat suara gelas pecah itu